DEPOK – Nasib memprihatinkan dialami para pelaku seni organ tunggal di Kabupaten Cirebon saat masa PPKM Darurat. Mereka terpaksa menjual sejumlah barang berharga untuk bertahan hidup. Kendati mereka pun belum tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Seperti yang dirasakan organ tunggal Alfa Nada beralamat di Desa Waru Jaya, Kecamatan Depok. Pimpinan organ tunggal tersebut, Dul Jaya menuturkan, jadwal manggung di masa PPKM Darurat berubah total. Ada yang dibatalkan, ada pula yang diundur sampai waktu yang tidak ditentukan.
“PPKM Darurat di larang ada hiburan jadi jadwal berubah semua,” kata dia saat ditemui di rumahnya, Rabu (14/7/2021)
Dia mengaku, semula sudah ada 20 jadwal menggung. Namun, 16 dibatalkan dan sisanya diundur. Jadwal yang dibatalkan karena tidak mendapat izin dari pihak keamanan sedangkan yang diundur karena mereka masih bingung dengan kondisi pandemi.
“Kami pasrah dengan kondisi seperti ini,” ujar dia.
Untuk bertahan hidup, para pelaku seni beralih menjadi buruh harian lepas, bertani atau pekerjaan lain. Sedangkan pelaku seni murni terpaksa menjual barang berharga milikinya demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Sudah banyak beralih profesi. Kalau seniman murni untuk mencukupi kebutuhan harian ada yang menjual motor, barang elektronik dan sebagainya,” kata dia.
Dul Jaya bersama 13 anak buahnya mengaku pasrah dengan kondisi ini. Dia berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka dan memberikan bantuan khusus untuk pelaku seni organ tunggal.
“Kalau memang PPKM Darurat yang terbaik kami dukung, tapi kami juga minta perhatian lebih dari pemerintah,” ujarnya.
Terpisah salah satu artis yang bernaung di Alfa Nada, Nana (25) mengungkapkan, sejak PPKM Darurat sepi job manggung. Hari-harinya diisi dengan membantu orang tua sembari berlatih lagu-lagu dangdut cerbonan terbaru.
“Paling membantu orang tua. Sisanya latihan nyanyi di rumah,” tutur dia.
Sebagai tulang punggung keluarga, dia berharap pandemi segera berakhir. Agar bisa kembali menghibur masyarakat sekaligus mencari nafkah untuk menutupi kebutuhan hidupnya. [MC-02]