Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Kerap Tuai Polemik, Anton Minta SPMB Diganti ke NEM
Utama

Kerap Tuai Polemik, Anton Minta SPMB Diganti ke NEM

Saturday, 12 July 2025
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Anggota DPRD dari fraksi PAN, Anton Octavianto
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Anggota DPRD dari fraksi PAN, Anton Octavianto mengkritik kebijakan pemerintah terkait sistem seleksi pendaftaran murid baru (SPMB) SMP negeri di Kota Cirebon. Sebab kebijakan ini rawan kecurangan.

Kritikan Anton menyusul banyaknya pengaduan orang tua yang mengeluh saat SPMB. Dia mencontoh salah satu orang tua yang mendaftarkan anaknya pada jalur domisili. Meski jaraknya dekat, namun anaknya tidak diterima ke sekolah tujuan.

“Mereka bingung, rumah ke sekolah cuma 600 meter, tapi tetap tidak diterima. Ini kan sangat tidak masuk akal,” ujar Anton kepada wartawan Sabtu (12/7/2025).

Lihat Juga :  MWC Nu Dukupuntang Jadi Lokasi Puncak HSN di Kabupaten Cirebon

Anton menilai tujuan SPMB untuk pemerataan akses pendidikan dan menghapus diskriminasi, justru menuai banyak polemik setiap tahunnya. Dari persoalan jarak sampai persoalan prestasi yang kerap menjadi perdebatan.

“Perlu ada evaluasi serius agar tujuan SPMB sesuai dengan tujuannya. Kalau perlu dibahas sedetail mungkin,” tegas Anton.

Anton pun mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon sebagai pelaksana SPMB mengusulkan agar sistem domisil dikaji ulang. Bahkan bila perlu dihapus dan diganti dengan sistem seleksi berbasis prestasi seperti Nilai Ebtanas Murni (NEM) yang pernah diberlakukan sebelumnya.

Lihat Juga :  Ikan Dewa Cibulan Mati Mendadak, Diduga Ini Penyebabnya

“Saya minta Disdik terbuka, transparan, dan serius menanggapi persoalan ini. Jangan sampai masyarakat terus merasa dipermainkan tiap tahunnya, ” kata Anton.

Lebih lanjut, Anton juga menyarankan agar pemerintah daerah membentuk tim khusus untuk melakukan audit dan investigasi terhadap proses seleksi SPMB di Kota Cirebon tahun ini.

“Tujuannya agar tidak ada permainan atau dugaan kecurangan yang membuat masyarakat makin tidak percaya pada sistem pendidikan kita,” pungkasnya. (Why)

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleAplikasi Access KAI Berlakukan Pemesanan Tiket Yang Fleksibel
Next Article Bupati Cirebon Resmikan Bank Mini “Kejar” di SMPN 1 Arjawinangun

Related Posts

Agung Supirno Gagas Pembangunan Gedung Serbaguna di RW 05 Penyuken

Thursday, 13 November 2025 Utama

Warga Bayu Asih Keluhkan Layanan PDAM dan Kesenjangan Penerima Bansos

Thursday, 13 November 2025 Utama

Warga Desa Kubang Digegerkan Tumbuh Bunga Bangkai di Pemakaman

Thursday, 13 November 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.