Mediacirebon.id – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi melepas ratusan mobil unit penerangan (MUPEN) dari wilayah Ciayumajakuning dalam Kirab Bangga Kencana di depan Balaikota Cirebon, Rabu (25/6/2025)
Kota Cirebon merupakan kota transit di Jawa Barat yang menjadi pusat berkumpulnya MUPEN dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rombongan MUPEN akan menuju ke Kota Depok kemudian finish di kantor Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ BKKBN.
Dadi mengatakan, Kirab Bangga Kencana merupakan bagian dari rangkaian Hari Keluarga Nasional ke-32 tahun 2025. Pusat kegiatan ini akan berlangsung di kantor Kemendukbangga/ BKKBN pada 26 Juni 2025 nanti.
“Rombongan nanti berkumpul di Kota Depok dilanjutkan esok harinya untuk mengikuti kegiatan puncak Hari Keluarga Nasional ke-32 tahun 2025,” kata Dandi kepada wartawan usai melepas kirab.
Masih kata Dadi, sengaja memilih Kota Cirebon karena sukses menurunkan prefelensi stunting sebesar 5 persen di tahun 2024. Baginya capaian ini harus menjadi Benchmarking atau percontohan bagi daerah lain di Jawa Barat.
“Kota lain bisa belajar dari Kota Cirebon karena berhasil menurunkan stunting. Ini capaian yang sangat luar biasa menurut saya,” ujarnya.
Selain itu kata Dadi, Kirab Bangga Kencana untuk mensosialisasikan program Kemendukbangga/BKKBN yakni Quick Win yang terdiri dari Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, Taman Asuh Sayang Anak, dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia, Lansia Berdaya dan Super Apps Keluarga Indonesia.
“Kami juga ingin sampaikan bahwa BKKBN memiliki program Quick Win tentu targetnya percepatan penurunan stunting dan keluarga sehat yang sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Cirebon mengapresiasi kegiatan Kirab Bangga Kencana kemendukbangga/ BKKN terlebih Kota Cirebon menjadi kota persinggahan. “Ini menjadi momentum bagi kami menyampaikan capaian prestasi yang sudah diraih Kota Cirebon,” katanya.
Menurut Sekda, Kota Cirebon berhasil menurunkan prefelensi stunting dari 19,9 persen menjadi 14,9 persen. Dengan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Cirebon sebesar 7,8 persen. Capaian ini menjadi kebanggaan bagi Kota Cirebon.
“Berkat kerja keras seluruh stakeholder kami bisa menurunkan angka prefelensi stunting di tengah beberapa daerah mengalami kenaikan,” papar Agus Mulyadi.