Mediacirebon.id – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) harus bisa menertibkan pembagian kloter sebelum pelaksanaan ibadah utama haji. Sebab, akan menimbulkan kebingungan para jemaah haji saat nanti tibah di Mekah.
Anggota Komisi VIII DPR-RI Selly Andriani Gantina mengatakan, saat proses keberangkatan kloter pertama ada pembagian kloter yang tidak sesuai prosedur. Persoalan ini akan berdampak pada agen perjalanan atau syarikah haji di arab saudi.
“Pembagian kloter ada prosedur yang harus ditaati, tidak bisa sembarangan,” kata Selly usai sosialisasi BPKH di Kota Cirebon, Sabtu (17/5/2025)
Ia mencontohkan, jika kloter pertama tidak terpenuhi lantatan ada yang tidak bisa berangkat maka digantikan dengan jemaah haji cadangan. Bukan mengambil dari kloter lain untuk memenuhi kloter yang kosong.
“Kalau kondisinya begitu, maka tidak menutup kemungkinam dalam 1 kloter dilayani 4 syarikah. Idelnya hanya 1 syarikah,” jelasnya.
Dampaknya perjalanan dari Madinah ke Mekah bakal terganggu. Bukan hanya itu, koper jemaah haji juga akan terlambat. Padahal di dalam koper terdapat pakaian para jemaah haji.
“Pasti ada yang.tertukar dan telat datang, sementara pakaian.harus ganti jika.akan menjalani ibadan haji” ungkapnya
Solusi yang harus dilakukan Kemenag RI dengan meminta kopensasi dengan syarikah. Agar perjalanan dari Madinah ke Mekah tidak terganggu meski ada perbedaan jemaah haji di masing-masing syarikah.
“Kami minta Kemenag RI mengupayakan kerjasama dengan syarikah. Sehingga tidak menganggu pelaksanaan ibadah haji,” tegas Selly.
Selly meminta Kemenag RI mengevaluasi pelaksanaan haji 2025 agar ke depan tidak ada lagi persoalan di tahun depan. (Why)