Mediacirebon.id – Perjalanan ritual Thudong, 32 biksu asal asia tenggara dikawal ketat sejumlah pria berpakaian serba hitam. Mereka adalah organisasi masyarakat dari Cirebon yang biasa disebut Laskar Macan Ali.
Organisasi masyarakat yang lahir di tanah wali ini, mengawal dari Thailand sampai ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kondisi cuaca tak menentu, tidak menyurutkan nyali mereka untuk menggaungkan misi toleransi di Indonesia.
Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara Prabu Diaz menceritakan, selama mengawal 32 biksu menjalani ritual thudong. Diaz bilang, banyak suka dan duka selama pengawalan. Yang paling terasa salah satunya faktor cuaca.
“Cuaca ekstrim menjadi alasan, sejumlah biksu harus menghentikan perjalanan. Awalnya 52 orang namun tersisa 32 orang,” kata Diaz kepada wartawan, Senin (22/5/2023).
Masih kata Diaz, 32 biksu berangkat dari Thailand Selatan menuju perbatasan Malaysia selama 10 hari. Kemudian dilanjutkan ke Singapura selama kurang lebih 10 hari. Dari Singapura ke Indonesia melalui jalur laut ke Batam.
“Kami masih tetap semangat mengawal 32 biksu sampai ke Candi Borobudur,” ujarnya.
Total ada 100 orang Laskar Macan Ali yang mengawal para biksu sampai ke Candi Borobudur. Dari jumlah tersebut terbagi menjadi beberapa regu.
“Ada yang sampai kota tertentu namun untuk tim inti full mengawal sampai selesai,” ungkap Diaz.
Pengawalan ini, bertujuan untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki nilai toleransi tinggi.
“Perjalanan biksu dari Thailand sampai ke Indonesia tepatnya di Candi Borobudur, ingin membuktikan Indonesia negara yang sangat toleran,” ungkapnya. (Why)