Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Cegah panic buying, Penjualan Minyak Goreng di Kota Cirebon Dibatasi
Utama

Cegah panic buying, Penjualan Minyak Goreng di Kota Cirebon Dibatasi

Tuesday, 15 February 2022
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Salah seorang pedagang di Pasar Kramat menunjukkan minyak goreng kemasan. (Foto/ Redaksi)
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon bantah terjadi kelangkaan minyak goreng. Kondisi saat ini pasokan minyak goreng mencukupi, hanya persediaan dibatasi guna menghindari panic buying.

“Ketersediaan minyak goreng ada,” tutur Maharani, Selasa (15/2/2022).

Maharani mengakui, masih ada masyarakat yang mengeluh sulit mendapatkan minyak goreng. Padahal minyak goreng di pasar tradisional berlimpah, hanya harganya diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Menang ada pembatasan penjualan minyak goreng Rp 14 ribu per liter di supermarket dan minimarket. Hal ini mencegah aksi borong masyarakat,” kata dia.

Lihat Juga :  Satpol PP Kabupaten Cirebon Jaring Anjal di Kawasan Sumber

Dijelaskan Maharani, pengelola mal dan swalayan memiliki teknik untuk mengeluarkan stok minyak goreng. Yaitu minyak goreng tidak dijual sekaligus, namun dikeluarkan bertahap. Ini dilakukan untuk menghindari panic buying.

“Penjualan minyak goreng sebenarnya dibatasi hanya dua liter per orang. Hanya saja warga ada yang mengerahkan anggota keluarganya untuk membeli minyak goreng itu,” tutur Maharani.

Sementara harga minyak goreng di pasar tradisional, Maharani menjelaskan selama ini penjual membeli dengan sistem beli putus.

“Mereka beli dari distributor, distributor ambil dari agen. Sistemnya beli putus,” tutur Maharani. Jumlahnya juga tidak banyak, hanya satu hingga dua dus.

Lihat Juga :  Datangi Veteran, Wakil Walikota Terharu Cerita Siti Koerasin

Pedagang di pasar tradisional juga membeli dengan harga yang mahal sehingga mereka keberatan menjual sesuai dengan harga ketentuan pemerintah karena tidak tahu bagaimana cara mengklaim subsidinya.

Guna menekan harga, pihaknya kembali mengadakan operasi pasar minyak goreng. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat,” tutur Maharani.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Bulog Cirebon untuk melakukan operasi pasar ini.

Namun mengingat Kota Cirebon masih menerapkan PPKM level 3, pola distribusi akan dilakukan melalui kelurahan atau kecamatan. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan. (Why)

 

 

 

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticlePuluhan Siswa Positif Covid-19, Tiga Sekolah Lockdown
Next Article Karang Taruna Audensi ke DPRD Kota Cirebon

Related Posts

HUT ke-61, Golkar Kabupaten Cirebon Tebar Ribuan Paket Sembako

Tuesday, 30 September 2025 Utama

Lapak Akan Digusur Pemprov Jabar, PKL Jalan Kesambi Was-was

Tuesday, 30 September 2025 Utama

BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Peduli Lingkungan

Tuesday, 30 September 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.