Mediacirebon.id – Tiga sekolah di Kota Cirebon terpaksa lockdown pasca guru dan muridnya terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk sementara, sekolah memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh atau daring.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, ketiga sekolah yang harus dilakukan lock down SMPN 1 Kota Cirebon, SMPN 5 Kota Cirebon, dan SD Negeri Agung.
“Terpaksa karena jumlah murid yang terkonfirmasi positif Covid-19 melebihi ketentuan SKB tiga menteri,” katanya, Selasa (15/2/2022).
Berdasarkan Instruksi Kementrian Kesehatan, Pemerintah Kota Cirebon memutuskan untuk memberlakukan kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen.
“Berdasarkan assessment Kemenkes ada penambahan 06 per 100 ribu penduduk perminggu maka berlaku PTM 50 persen. Kalau sampai di atas 150, itu bisa PPKM Level 4,” ungkap dia.
Terlebih ada penambahan 320 kasus aktif, dengan penambahan terakhir sebanyak 23 kasus aktif. “Penambahan semakin signifikan setiap harinya,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Cirebon, Lilik Agus Darmawan, ada 22 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang diantaranya 21 kasus merupakan siswa dan 1 guru.
“Dari 22 kasus 5 kasus sudah sembuh, Informasi memang kita dapatkan dari satu kelas itu ada penambahan lagi di kelas 7, yakni sektiar 13 siswa. Itu berbeda dengan kasus awal yang sudah sembuh itu. Kita cek ternyata ada 1 guru yang positif,” ujarnya.
Lilik mengambil langkah test swab secara masif, untuk memastikan jumlah kasus terkonfirmasi tidak bertambah.
“Mereka semua tanpa gejala. Saat swab diketahui positif, kami melakukan PJJ seluruhnya untuk semua lingkungan SMPN 1 Kota Cirebon. Aktivitas ada di rumah. Ini langkah pencegahan yang dilakukan kami. Rencana sampai tanggal 28 Februari 2022 PJJ,” ujarnya. (Ayu)