Mediacirebon.id – BPBD menyiapkan peralatan sejak Pemkot Cirebon menetapkan status siaga bencana dari bukan Oktober 2025 hingga Maret 2026.
Delapan perahu fiber, enam tenda pengungsi. tenda posko darurat dan 43 personel disiagakan. Belum termasuk sarana prasarana dari unsur Kelurahan Tangguh Bencana, TNI dan Polri.
“Perahu fiber kami sesuaikan dengan kedalaman saat terjadi banjir. Sedangkan tenda kami dirikan jika memang tidak ada lokasi lain untuk pengungsi,” kata Kepala BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo kepada wartawan, Rabu (5/10/2025)
Selain peralatan dan personel, pihaknya juga sudah membentuk 12 Kelurahan Tangguh Bencana. Personel berasal dari perwakilan RW yang sudah dilatih saat menghadapi bencana banjir maupun longsor.
“Kelurahan Tangguh Bencana garda terdepan saat menghadapi bencana. Pembentukan Kelurahan tangguh bencana di wilayah rawan bencana banjir dan longsor,” jelas Andi.
Masih kata Andi, dari 12 kelurahan tangguh bencana, hanya dua kelurahan dan satu kecamatan yang sudah memiliki sarana prasarana kebencanaan.
“Kelurahan Pekiringan dan Sukapura serta Kecamatan Lemahwungkuk yang memiliki perahu saat terjadi bencana banjir,” tutur Andi.
Duabelas kelurahan tangguh bencana yakni Pekiringan, Sukapura, Lemahwungkuk, Kesambi, Argasunya, Kalijaga, Pegambiran, Larangan, Drajat, Jagasatru dan Panjunan.
Meski dengan sarana dan prasarana belum ideal, Andi yakin, bisa dimanfaatkan saat Kota Cirebon terjadi bencana banjir dan longsor. (Why)
