Mediacirebon.id – Keluhan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Cirebon mencuat. Penerima mengaku diancam tidak akan mendapatkan bantuan jika uang BPNT sebesar Rp 600 ribu tidak dibelanjakan ke agen tertentu.
Persoalan ini mencuat saat akun Instagram @ibnusaechu memposting status WhatsApp salah satu rekannya. Status WhatsApp menyebutkan nominal harga paket sembako kemudian keluhan karena mengaku dipaksa dan diancam.
“Beras 3×10 Kg = 210. Ndog (Telur) 4,5 Kg = 90. Kentang 1,5 Kg = 21. Jeruk Apel – 60 = jumlah 381 ya allah duit Rp 600 ribu olie mengkonon-mengkonon bae sangat tidak adil sama sekali. Ngerampok secara terang-terangan kari bli nurut engko ancemane porod maninge bli oli atau dicoret. Kari nurut ya gawe lara ati. (Ya allah duit Rp 600 ribu dapatnya itu-itu aja, sangat tidk adil sama sekali. Ngerampok secara terang-terangan jika tidak nurut, penyaluran berikutnya akan dicore. Jika nurut bikin sakit hati),” tulisnya, Rabu (2/3/2022).
Di slide berikutnya, nampak percakapan tentang BPNT. Masih dengan keluhan yang sama yakni ancaman jika tidak berbelanja di agen tertentu.
“Assalamualaikum bu ternyata benar kan di Kaliwedi tuh pada di omong suruh di tuker sama sembako di agen tertentu. Karena saya berani berotak malah saya diancam biar enggak dapet lagi sembakonya,” tulis percakapan di WhatsApp.
Akun Instagram Mediacirebonid merepost konten tersebut. Banyak komentar yang disampaikan netizen soal penyaluran BPNT. Bahkan Anggota DPR RI Selly Andriani Gantina menjawab salah satu keluhan netizen.
Selly meminta maaf banyak penyimpangan penyaluran BPNT. Keluhan masyarakat akan ditindaklanjuti dengan metode penyaluran yang berbeda. Dia juga akan bertanggungjawab jika ada keluarga penerima manfaat melawan kemudian dicoret datanya.
“Mohon dimaafkan bahwa pencarian BPNT Kabupaten Cirebon banyak penyimpangan. In Syaa Allah akan segera ditindaklanjuti, ke depan metoda pencairannya berbeda dan warga tidak usah khawatir akan dicore kalau melawan. Saya akan bertanggung jawab kalau betul ada KPM yang akhirnya dicoret oknum petugas penyalur di lapangan. DM IG saya saja kalau memang ada penyimpangan dan intimidasi,” tulis komentar politisi PDI Perjuangan.
Sementara itu, di akun Instagram Bupati Cirebon Drs. Imron M.Ag menegaskan tidak ada arahan dari Kementerian Sosial (Mensos) untuk membelanjakan uang BPNT ke e-warung. Penerima BPNT bebas berbelanja di warung mana pun.
“Terkait banyaknya keluhan soal Dana BPNT, tidak ada arahan dari Kemensos untuk membelanjakan uang BPNT ke e-warung, sehingga masyarakat dapat membelanjakan uang tersebut dimanapun sesuai kebutuhan dan peruntukan bantuan,” kata Bupati di akun instagramnya. (Why)