Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Media Cirebon
Home » PDAM Diminta Tingkatkan Pelayanan dan Tekan Kebocoran
Utama

PDAM Diminta Tingkatkan Pelayanan dan Tekan Kebocoran

Thursday, 13 January 2022
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id –  Perumda Air Minum Tirta Giri Nata diminta mampu menekan tingkat kebocoran dan lebih efesien dalam mengolah perusahaan.

Saat ini tingkat kebocoran air pada Perumda Air Minum Tirta Guru Nata sekitar 30 persen dari total produksi.

“Kalau saya lihat dari angka-angka ini memang kurang efesien. Masih ada kebocoran air 30 persen lebih,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Sahriar (13/1/2022).

Dari data yang disampaikan Perumda Tirta Giri, produksi air pada rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun ini mencapai 30.100.000 meter kubik. Tahun sebelumnya, produksi air mencapai 29.100.000 meter kubik.

Tingkat kebocoran pada tahun 2021 mencapai 8.436.063 meter kubik. Sedangkan tahun ini diprediksi tingkat kebocoran mencapai 8.466.000 meter kubik.

Lihat Juga :  Tim Motoris Polresta Cirebon, Bantu Urai Macet dan Jaga Lingkungan

Watid menyarankan agar Perumda Air Minum Giri Nata lebih baik fokus pada penanganan tingkat kebocoran. Ketimbang berencana untuk meningkatkan produksi air.

Terlebih lagi, lanjut Watid, Perumda Air Minum Giri Nata memprediksi adanya penurunan pelanggan pada tahun ini.

“Kalau prediksinya turun, ya jangan meningkatkan produksi. Karena produksi itu membutuhkan biaya,” kata Watid.

Sementara itu, Direktur Perumda Air Tirta Giri Nata, Sopyan Satari mengatakan, penanganan kebocoran air merupakan salah satu dari sembilan poin dalam RKAP 2022. Sopyan mengatakan tahun ini penanganan kebocoran menggunakan pola distrik meter air (DMA).

“DMA ini dibikin zona setiap wilayahnya. Sekarang itu zonanya ada Majasem, Perumnas Gunung, dan Burung. Dari sistem ini kita pasang meter induk dan pelanggan, kemudian kita bandingkan,” katanya.

Lihat Juga :  Perselisihan Dian Anic dan Tuan Hajat di Pilangsari Berakhir Damai

“Tingkat kebocoran sekarang sekitar 30 persen dari total produksi. Banyaknya pipa distribusi dan transmisi yang harus direvitalisasi merupakan penyebab kehilangan air,” tambahnya.

Selain soal kebocoran, dalam RKAP yang disampaikan Perumda Air Minum Tirta Giri Nata juga menargetkan peningkatan pelanggan. Namun, Sopyan tak menampik hal tersebut tak akan mudah. Sebab, pandemi Covid-19 berimbas pada penggunaan air.

“Kemudian masalah tarif juga penting, karena sejak 2012 tidak ada kenaikan tarif. Kita menunggu peraturan gubernur mengenai tarif batas atas dan bawah,” katanya. [Why]

 

 

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleHarga Kebutuhan Pokok Naik, TPID Pekan Depan Gelar Pasar Murah
Next Article PPPA Darul Quran Salurkan Bantuan Ke Pesantren di Kota Cirebon

Related Posts

Raker APKARI Jabar, Fokus Penguatan Tugas dan Fungsi Damkar

Thursday, 15 May 2025 Utama

Walikota Cirebon: Anggaran PMT Bulan Depan Tepat Waktu

Thursday, 15 May 2025 Utama

Tahap Pertama, 35 Titik Ruas Jalan di Kab Cirebon Akan Diperbaiki

Thursday, 15 May 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.