Mediacirebon.id – Kelurahan Sukapura mewakili Kota Cirebon dalam ajang Anugerah Gapura Sri Baduga Desa dan Kelurahan Tahun 2025 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Dalam proses seleksi Kelurahan Sukapura berhasil menembus lima besar bersaing ketat dengan perwakilan dari Kota Cimahi, Kota Depok, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Bandung.
Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati mengatakan, Kelurahan Sukapura menunjukkan komitmen dalam memperkuat tata kelola kelurahan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan dasar bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, dari begitu banyak peserta, Kelurahan Sukapura mampu membuktikan diri sebagai salah satu yang terbaik.,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (26/11/2025)
Dengan pemaparan yang komprehensif dan inovasi yang beragam, Pemerintah Kota Cirebon optimistis bahwa Kelurahan Sukapura memiliki peluang kuat untuk meraih hasil terbaik pada ajang Anugerah ini.
“Semoga upaya kita membuahkan hasil terbaik. Kami optimistis Sukapura mampu menjadi juara dan membawa nama baik Kota Cirebon di tingkat provinsi,” ungkapnya.
Dalam sesi pemaparan, Lurah Sukapura Kota Cirebon, Diza Setya Aji menyampaikan presentasi bertema “Sukapura Berperan Memperkuat Layanan, Menuntaskan Permasalahan.” I
a memaparkan bahwa Kelurahan Sukapura dengan jumlah penduduk 17.512 jiwa menghadapi berbagai tantangan kompleks, mulai dari isu kesehatan masyarakat, ekonomi keluarga, hingga perbaikan kualitas lingkungan.
“Kami berkomitmen menjadikan Sukapura sebagai kelurahan yang responsif, inklusif, dan mampu menghadirkan solusi nyata bagi warganya,” ujar Diza.
Salah satu isu prioritas adalah tingginya jumlah warga dengan gangguan jiwa (ODGJ). Untuk itu, kelurahan menjalankan inovasi Ngasih Gaji Mertua sejak 2022.
Program ini merupakan pendekatan kolaboratif berbasis keluarga untuk meningkatkan kepedulian, memastikan keteraturan minum obat, dan memperkuat kerja sama kelurahan dengan puskesmas. Menurut Diza, hasilnya mulai terlihat.
“Semakin banyak ODGJ yang kondisinya stabil, tertangani, bahkan beberapa kini telah menjadi penyintas. Ini bukti bahwa kepedulian kolektif mampu membawa perubahan,” tuturnya.
Isu lain yang masih menonjol adalah tingginya prevalensi stunting. Sukapura menggerakkan sejumlah inovasi seperti Sayang Balita dan Ibu, Sayang Kader dan Posyandu (SABABU SAKADU), Gerakan Paket Sembako Sehat Lawan Stunting (Getoks Linting), SPPTKB Ortu Asing, dan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
“Intervensi ini membantu keluarga berisiko agar lebih terpantau dan mendorong perbaikan gizi secara berkelanjutan,” ujarnya.
Pada bidang ekonomi, kelurahan juga berupaya memperkuat kemandirian masyarakat melalui program Teras Pangan B2SA, Bazar Sukapura, serta berbagai kegiatan pengembangan UMKM.
“Program tersebut tidak hanya membuka peluang usaha baru, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga melalui produksi pangan lokal dan ruang promosi yang lebih luas,” paparnya.
Selain program tematik, Kelurahan Sukapura juga mengajukan rangkaian inovasi yang memperkaya pelayanan publik. Di antaranya Lapor Mas Lurah, layanan aspirasi 24 jam, Sapa Warga Harian, Ingsun Titip Yatim, Ingsun Titip Tajug, Cara Bunda Sayang Al-Qur’an dan inovasi lainnya.
Untuk diketahui, Anugerah Gapura Sri Baduga merupakan ajang tahunan yang menilai kinerja desa dan kelurahan dalam berbagai aspek strategis. Penilaian mencakup indikator kesehatan, ekonomi, pendidikan, ketentraman warga, dan kualitas tata kelola pemerintahan. (Why)
