KESAMBI – Penutupan jalan selama 24 saat PPKM Darurat di Kota Cirebon, merepotkan mobilitas para ojek online (ojol). Mereka terpaksa mencari jalan alternatif agar bisa sampai ke tempat tujuan. Hal itu membuat mereka merugi karena harus menambah beban pengeluaran bensin.
Seperti dialami salah satu pengemudi ojol, Agus (32) yang biasa mengangkut penumpang di CSB Mall di Jalan Cipto MK. Ia mengaku kesulitan mencari jalan alternatif setiap ada orderan yang berada di luar Kota Cirebon. Dia mengaku, biasa keluar, namun sulit masuk ke jalur Kota Cirebon.
“Harus mencari jalan alternatif, sedangkan konsumen minta buru-buru. Bisa keluar tapi susah masuk laginya,” kata dia.
Akibat penutupan ini, dia harus menambah beban biaya untuk membeli BBM. Saat kondisi normal, dia biasanya hanya mengisi bensin sebanyak Rp15 ribu. Namun, saat PPKM Darurat dia terpaksa mengisi bahan bakar Rp20 ribu.
“Mau gimana lagi, terpaksa harus nambah beli bensinnya,” ujar dia.
Di tempat yang sama, pengemudi ojek online lain, Azis mengatakan, PPKM Darurat lebih parah dibanding saat PSBB lalu. Meski pendapatan normal, namun harus berfikir keras mencari jalan yang cepat mengantarkan orderan.
“Bedanya sekarang banyak yang ditutup. Kalau dulu tidak ada yang ditutup,” jelas dia.
Dia berharap PPKM Darurat tidak diperpanjang. Karena bukan hanya ojol, banyak masyarakat yang mengeluh tidak bisa masuk ke Kota Cirebon. Sementara hampir sebagian besar sektor usaha jasa dan restoran berada di Kota Cirebon.
“Semoga tidak di perpanjang sebab sudah sangat susah bagi kami yang bekerja di jalanan,” ujarnya. [MC-03]