Mediacirebon.id – Bus Rapid Transit (BRT) merupakan kebanggan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Moda transportasi kekinian ini, mulai beroperasi bertempatan dengan Hari Jadi ke-654 Cirebon.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Andi Armawan mengatakan, masyarakat yang ingin merasakan BRT koridor 2 bisa naik dari halte atau bus stop. Total ada 45 titik pemberhentian tersebar di seluruh Kota Cirebon.
“Jadi kalau ingin naik BRT harus dari halte atau buss stop yang sudah tersedia,” kata Andi kepadaa wartwan, Senin (17/7/2023).
Ada 3 bus BRT yang akan beroperasi di koridor 2. Durasi kendatangan bus satu dengan yang lain selama 40 menit atau melihat kondisi kepadatan lalu lintas. Maksimal jarak waktu kedatangan BRT selama 1 jam.
“Menyesuaikan situasi dan kondisi. Karena pada saat jam sibuk arus lalin di Kota Cirebon padat,” tuturnya.
Sedangkan rute dimulai dari Terminal Harjamukti-Kanggraksan-Jalan Sudirman- Jalan Angkasa Raya-Kalijaga- Jalan Pramuka-Cadasngampar-Jl Angkasa Raya- Kalitanjung-Jalan Evakuasi-By Pass-Jalan Pemuda- Jalan Cipto-Jalan Tentara Pelajar -Sukalila Selatan- Jalan Siliwangi (Pasar Pagi)-Jalan Veteran (Polres Cirebon Kota)-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Benteng-Jalan Merdeka-Pulasaren -Jagasatru-Drajat-Jalan Rajawali-Terminal Harjamukti.
“Koridor dua tidak lewat jalan waidin. Sehingga BRT tidak merebut trayek angkot,” ujarnya.
BRT koridor 2 beroperasi dari pukul 06.00 sampai 18.00 wib. Sedangkan untuk tarif umum sebesar Rp 5 ribu dan pelajar Rp 3 ribu. Dishub menggratiskan BRT koridor 2 selama masa percobaan.
“Sementara gratis dulu, nanti Senin (24/7/2023) sudah mulai dikenakan tarif,” ujar Andi. (Why)