KEJAKSAN – Zona merah Kota Cirebon yang ditetapkan Satgas Provinsi Jabar, sebagai bukti menurunya tingkat kesadaran menerapkan protokol kesehatan. Walikota Cirebon Drs Nashrudin Azis ingin kondisi ini diketahui masyarakat.
“Jangan ditutup-tutupi harus dibuka biar masyarakat paham,” kata Walikota saat konfrensi pers di Balai Kota Cirebon, Senin (24/5/2021)
Ia mengimbau kepada masyarakat yang tidak berkepentingan sementara tidak datang ke Kota Cirebon. Hal ini untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
“Harus tetap waspada, caranya kalau tidak ada kepentingan jangan datang ke Kota Cirebon sampai kembali normal,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan, bedasarkan data zona resiko Covid-19 di Jawa Barat Kota Cirebon mendapat skor 1,75 atau masuk dalam resiko tinggi (Zona Merah). atau zona merah.
“Padahal pekan lalu masih masuk dalam resiko rendah atau zona orange,” tutur dia.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon Edy Sugiarto menjelaskan, saat ini telah melakukan tes rapid sebanyak 9.566 dengan reaktif sebanyak 117. Sedangkan untuk tes swab sudah dilakukan terhadap 32.889 orang dengan jumlah positif sebanyak 5.524 orang.
“Kasus penularan tertinggi masih di klaster rumah tangga,” ungkap Edy. [MC-01]