Mediacirebon.id – Video petugas Puskesmas Kesambi, Kota Cirebon diduga tolak layani pasien karena nomor antrian terlewat viral di media sosial. Video sudah di repost ulang oleh sejumlah akun media sosial instagram dan facebook.
Dalam video yang di unggah akun media sosial @din77777 wanita berbaju kuning menunjukkan nomor antrian 40 namun terlewat beberapa nomor. Nampak terdengar bahwa nomor antrian makskmal 100. Namun petugas menolak melayaninya
“Katanya nomor antrian 100 ini nomor 40 terlewati. Jangan semena-mena terhadap pasien,” kata ibu di dalam video itu.
Wanita berbaju kuning menjelaskan kalau pasien tidak bisa jalan dan datang ke puskesmas hanya meminta rujukan ke rumah sakit. Dia juga mengaku kerap meminta rujukan ke puskesmas dan meninggalkan nomor antrian.
“Biasanya kalau terlewat masih di layani, ini enggak dilayani,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr. Siti Maria Listiawaty menjelaskan kronologi kejadian. keluarga pasien berinisial M dan L datang ke puskesmas Kesambi untuk meminta rujukan berobat ke rumah sakit.
M mendatangi petugas pendaftaran untuk meminta proses surat rujukan dipercepat atau didahulukan. Namun petugas pendaftaran memberikan informasi kalau di ruang tunggu masih banyak antrian pasien yang belum terlayani oleh dokter begitupun petugas pendaftaran masih melakukan input pendaftaran pasien lain.
Di saat bersamaan datang datang keluarga pasien L dengan nomer antrian manual 40 sedangkan pada saat yang sama petugas pendaftaran sudah menginput pendaftaran pasien sampai nomer urut antrian manual 101.
Kemudian petugas pendaftaran mengkonfirmasi kepada ibu L alasan kenapa nomer antrian manual 40 sudah dipanggil berulang kali oleh petugas.
Kemudian petugas antrian menjelaskan bahwa sudah terlewat lebih dari 10 antrian, maka dipersilakan mengambil nomor antrian manual baru sesuai dengan SOP Puskesmas.
Petugas menanyakan keperluan ibu L untuk periksa atau meminta rujukan. Ibu L menyampaikan ingin meminta rujukan ulang untuk ayahnya bapak WD. Petugas pendaftaran menawarkan untuk mengambil antrian ulang, tetapi ibu L memilih datang keesokan harinya.
Kemudian M membuat video dan viral di media sosial. Petugas pendaftaran mengarahkan L untuk mengambil nomer antrian baru dan beliau setuju dan bersedia menunggu sesuai antrian untuk diberikan pelayanan.
Sedangkan ibu M sempat mengatakan ke Ibu L kalau dipersulit minta rujukan dari Puskesmas Kesambi, kepesertaan BPJS Kesehatannya dipindahkan saja ke FKTP lain.
