KESAMBI – Tingginya permintaan obat anti virus Covid-19, jenis Oseltamivir dan Azithromycin membuat apotek di Kota Cirebon kewalahan. Ketersediaan obat jenis ini pun sangat terbatas. Jika ada, akan habis dalam hitungan jam.
Kondisi seperti salah satunya dialami Apotek Kimia Farma 40 di Parujakan, Kota Cirebon. Apoteker pendaming Fairus mengatakan, obat anti biotik Oseltamivir kosong sejak satu bulan lalu. Sedangkan Azithromycin jumlahnya sangat terbatas.
“Obat anti virus Covid-19 jumlahnya sangat terbatas sekali. Stok sedikit permintaan setiap hari selalu ada,” ujar dia kepada mediacirebon, Selasa (27/7/2021)
Ia mangku pengiriman obat sejak tingginya kasus Covid-19 tidak menentu. Distributor tidak bisa memastikan kapan stok obat jenis tersebut bisa terpenuhi. Sebagai pengganti apoteker menawarkan obat yang lain dengan dosis yang sama.
“Stok di distributor sangat terbatas. Kalau ada baru beberapa hari sudah habis,” tutur dia.
Fairuz menambahkan, pihaknya akan melayani obat anti virus Covid-19 asalkan pembeli membawa resep dokter. Jika tidak dia tidak mengizinkan apoteker melayani. Sebab, khawatir ada oknum yang memanfaatkan kondisi ini.
“Hanya resep dokter yang dilayani selain itu kami abaikan. Kalau vitamin tidak perlu resep dokter,” ujar dia.
Dalam sehari ada puluhan pembeli yang menanyakan obat Oseltamivir dan Azithromycin. Sebagai pengganti pelayan menawarkan Ivermektin dan Favipiravir dengan tambah vitamin.
“Saya selalu berikan jenis obat yang sama dengan merk yang berbeda,” kata dia.
Mereka yang datang, merupakan keluarga dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. [MC-03]