Mediacirebon.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Situ Cipanten di desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka menjadi salah satu obyek wisata inklusif. Sebab pesona obyek wisata ini menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
Kepala OJK Cirebon Agus Munthalib mengatakan, Situ Cipanten bisa masuk dalam Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Sebab efek domino adanya obyek wisata ini sudah dirasakan oleh masyarakat desa setempat.
“Potensi desa mampu menciptakan manfaat ekonomi yang merata dan sudah dirasakan oleh masyarakatnya,” ujar Agus kepada wartawan, Sabtu (22/11/2025)
Menurut Agus, Situ Cipanten mudah diakses, mampu menggerakan ekonomi dan banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu obyek wisata ini sudah ramah bagi difabel. Namun infrastruktur baik di dalam dan di luar harus kembali ditata.
Pengembangan wisata inklusif harus ditopang oleh kesiapan masyarakat, kelembagaan desa, serta ekosistem ekonomi yang kuat,” tuturnya.
Masih kata Agus, Program Desa EKI diarahkan untuk memperluas inklusi keuangan melalui peningkatan literasi dan pemanfaatan produk keuangan formal. Hal ini menjadi salah satu poin yang harus terpenuhi pengelola Situ Cipanten.
Direktur BUMDes Karya Mekar Gunung Kuning Majalengka Yosep Hendrawan mengatakan, pendapatan dari kunjungan wisatawan hingga September 2025 sebesar Rp2,5 miliar. Jumlah tersebut digunakan untuk sarana pendukung Situ Cipanten dan biaya operasional.
“Untuk pendapatan asli desa (PADes) sudah hampir Rp566 juta. Kami akan maksimalkan pendapatan tahun ini Rp3 miliar,” ujarnya.
Sampai September 2025, wisatawan yang berkunjung ke Situ Cipanten mencapai 139 ribu. BUMDes yang dikelolanya saat ini mampu menggaji sekitar 70 pekerja dengan mekanisme honor mingguan, yakni sekitar Rp1,5 juta per orang.
“Kami maksimalkan Situ Cipanten menjadi salah satu obyek wisata yang layak dikunjungi di wilayah Majalengka,” tuturnya. (Why)
