DUKUPUNTANG – Semburan lumpur disertai bau menyengat belerang di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon diketahui sudah ada sejak lama. Aktivitas semburan lumpur itu kembali muncul setelah beberapa kali diuruk warga setempat.
Staf Desa Cipanas Yayan Ahmad Sidik menuturkan, semburan lumpur sudah ada sejak tahun 1970 atau sejak aktivitas pabrik penambangan kalsit beroperasi. Dari proses pengeboran kalsit tersebut kemudian muncul tidak jauh dari lokasi semburan lumpur.
Menurutnya, industri penambangan kalsit sudah tidak beroperasi sejak tahun 1990. Akan tetapi, semburan lumpur tersebut kerap kembali muncul.
“Dulunya ada pabrik kalsit tapi sudah lama tidak beroperasi. Sisa puing bangunan dan semburan lumpur,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (1/6/2021).
Ia menjelaskan, sejauh ini diketahui ada tiga semburan lumpur. Semburan pertama digunakan untuk memproduksi kalsit, namun ditutup warga pada tahun 1990.
Semburan kedua muncul kembali dengan ukuran yang sama. Warga pun kembali menguruk titik semburan lumpur pada tahun 2000. Semburan ketiga terjadi sejak 4 bulan lalu.
“Ketiganya tidak jauh masih di area yang sama. Warga sempat menutup tapi muncul lagi. Pertama muncul gelembung kemudian membesar. Lumpurnya tidak pernah berkurang sejak dulu,” katanya.
Sejak dulu, kata Yayan, belum ada instansi yang datang meneliti semburan lumpur tersebut. Warga sekitar sudah lama mengeluh dengan bau belerang dan fosfor yang ditmbulkan dari semburan lumpur.
“Semoga ada upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon,” ungkapnya. [MC-02]