Mediacirebon.id – Pemindahan pedagang kali lima (PKL) di Jalan Syekh Dzatul Kahfi, Plered, Kabupaten Cirebon hanya sementara. Pemerintah Kabupaten Cirebon akan mencari solusi terbaik agar PKL tetap bisa berdagang dan kawasan wisata Batik Trusmi tertata.
Pemerintah Kabupaten Cirebon sendiri ingin menata kawasan Batik Trusmi menjadi Marioboronya Cirebon. Keinginan ini sejalan dengan arah Gubernur Jabar yang melihat kawasan wisata Batik Trusmi potensial menjadi daya tarik wisata.
Namun persoalan PKL menjadi perhatian serius Pemkab Cirebon. Pasalnya, PKL sudah ada sejak lama dan kerap menolak saat ditertibkan. Setelah proses negoisasi, akhirnya PKL mau dipindah.
“Pemindahan ini rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang dan menengah akan kami siapkan,” kata Wakil Bupati Cirebon Agus Budiman kepada wartawan usai rapat lintas sektoral terkait PKL Jalan Syekh Dzatul Kahfi, Plered, Selasa (8/7/2025)
Agus mengatakan, ada dua PKL di Jalan Syekh Dzatul Kahfi, Plered yakni 304 lapak sore dan 80 lapak pagi. Untui lapak pagi dipindah ke dalam Pasar Pasalaran sedangkan lapak malam ke Jalan Kyai Abas.
“Tadi sudah rapat, pedagang mau dipindah. Mereka minta waktu 2 hari untuk merapihkan lapaknya,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa pemindahan PKL hanya tiga bulan. Setelah itu, Pemkab Cirebon akan mencari solusi terbaik untuk PKL dan penataan kawasan Batik Trusmi bisa terwujud.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon Hilman Firmansyah menyampaikan bahwa, di kawasan Batik Trusmi bukan hanya penataan PKL, namun rekayasa jalur dan kantong parkir.
“Keduanya berjalan bersamaan. Coba nanti dilihat apakah bisa berjalan efektif atau perlu dievaluasi,” ungkap Hilman. (Why)