DUKUPUNTANG – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat mendatangi lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021).
Hal itu dilakukan karena adanya pengakuan dari warga setempat yang pernah mengalami peristiwa hewan ternak mati mendadak tanpa sebab. Masyarakat mencurigai masalah itu ditimbulkan akibat menghirup udara dari semburan lumpur.
Atas dasar itu, petugas Dinas ESDM Jabar mengambil sampel mineral untuk digunakan sebagai bahan penelitian.
Plt Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Jawa Barat Arif Budiman menuturkan, sampel yang diambil dari lokasi semburan berupa batu, tanah dan lumpur. Sampel akan diteliti oleh para ahli untuk memastikan kandungan lumpur beracun atau tidak.
“Sampel mineral dari lumpur sebagai bahan penelitian. Kalau hanya melihat saja belum bisa menyimpulkan beracun atau tidak,” kata dia.
Bedasarkan pengakuan warga, kata Arif, banyak hewan yang mati saat melintas di atas semburan. Ini membuktikan lokasi semburan beracun. Apalagi mengeluarkan bau blerang dan fosfor di dekat lokasi itu.
“Kalau mendengar dari waga berarti bisa disimpulkan beracun,” katanya.
Saat pengambilan sampel, Dinas ESDM Jabar juga memeriksa suhu panas di sekitar lokasi. Hal itu untuk memastikan suhu panas ditimbulkan dari semburan lumpur, bukan karena faktor cuaca.
“Kami gunakan thermo gun. Untuk mengetahui suhu panas yang ditimbulkan dari semburan lumpur,” ujar dia.
Dinas ESDM sempat melakukan penelitian pada tahun 2014 lalu namun tidak ada hasil. Penelitian kali ini akan mencocokan penelitian sebelumnya.
“Belum ada kesimpulan, tunggu sampai penelitian selesai,” kata dia. [MC-02]