Mediacirebon.id – Petugas parkir non tunai, di Jalan Pagongan, Kota Cirebon mulai kesulitan menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Terpaksa aplikasi ini tidak digunakan untuk pembayaran parkir.
Petugas parkir non tunai, Adurrahman mengaku, sudah lama tidak menggunakan QRIS. Selain sulit diakses, beberapa kali pembayaran gagal.
“Saya sudah tawarkan tapi pengguna parkir lebih memilih tunai,” kata dia kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Persoalan lain muncul ketika petugas parkir membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka kesulitan mengambil karena harus ada dana mengendap di BJB.
“Misal pembayaran non tunai sehari Rp 100 ribu, sebelum pulang harus ke ATM dulu, sementara uangnya tidak bisa kalau tidak ada saldo mengendap,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan menegaskan, parkir non tunai masih berlaku bahkan lokasinya bertambah. Semula hanya di Jalan Pagongan, kini bertambah menjadi 15 titik.
“Justru semakin banyak bukan berkurang,” ujar dia.
Mendengar keluhan dari petugas parkir non tunai, Andi akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak ketiga yang menaungi pembayaran parkir non tunai.
“Terimakasi informasinya, saya akan agendakan untuk bertemu dengan Bank BJB, membahas soal akun para petugas parkir non tunai,” tuturnya. (Ayu)