Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Kredit Macet, Petani Tebu di Kabupaten Cirebon Sulit Panen
Utama

Kredit Macet, Petani Tebu di Kabupaten Cirebon Sulit Panen

Thursday, 22 May 2025
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Petani tebu di Kabupaten Cirebon mengahadapi persoalan serius. Dari mulai kredit macet sampai harga jual gula anjlok. Padahal banyak petani yang masih ingin menjaga kelangsungan usahanya.

Ketua DPC Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Tersana Baru, Mulyadi mengatakan, petani tebu saat ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan dari bank, khususnya Bank BJB.

“Kemitraan dengan perbankan yang sudah lama berjalan kini dihentikan sementara karena adanya evaluasi terkait kredit macet,” ujarnya, Kamis (22/5/2025)

Lihat Juga :  Gebyar Karnaval PAUD, Sarana Membentuk Kepribadian Anak yang Berkarakter

Imbasnya petani sulit untuk membeli pupuk, mengelola lahan, sampai mengangkut hasil panen. Kondisi demikian sudah berlangsung beberapa bulan lalu.

“Akibat terhentinya aliran dana kredit, proses budidaya tebu menjadi tersendat,” katanya.

Tak hanya soal modal, kelangkaan bibit tebu lokal juga menjadi kendala besar. Selama bertahun-tahun, petani di Cirebon harus mengandalkan pasokan bibit dari luar daerah.

Mulyadi mengusulkan agar lahan-lahan milik Pemda atau desa bisa dijadikan pusat pembibitan.

“Lahan milik Pemda kalau bisa dijadikan pilot project, hasil bibitnya nanti bisa kami beli. Ini juga bisa jadi sumber PAD bagi desa,” ujarnya.

Lihat Juga :  Jelang Nataru 2024, Polresta Cirebon Musnahkan Ribuan Mihol

Saat ini stok gula menumpuk dan harga cenderung anjlok karena ulah pedagang yang memanfaatkan situasi.

“Di saat harga jatuh, petani tetap butuh uang. Kami ingin ada mekanisme penyerapan hasil panen oleh pemerintah atau BUMN seperti Bulog,” tegasnya. (Aap)

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleTawuran di Tengahtani Dipicu Saling Ejek di Media Sosial
Next Article Dana Pinjol Masuk Tanpa Pengajuan, OJK Panggil RupiahCepat

Related Posts

Pengurus DPC FKDT Resmi Dilantik, Ini Pesan Wawali Kota Cirebon

Wednesday, 30 July 2025 Utama

Musim Layangan di Cirebon , Grosir Kebanjiran Pesanan

Wednesday, 30 July 2025 Utama

Tuang Bensin ke Jerigen, Tiga Mobil Terbakar di Masjid Al-Falah Kedawung

Wednesday, 30 July 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.