KESAMBI – Kosgoro 1957, menyalurkan 12 unit High Flow Nasal Cannula (HFNC) atau alat bantu pernapasan di rumah sakit di DKI dan Jawa Barat. Dua rumah sakit di Kota Cirebon yakni rumah sakit daerah (RSD) Gunung Jati dan rumah sakit Ciremai, masing-masing mendapat dua unit.
Pendistribusian bantuan peralatan medis untuk penanganan pasien covid-19 ini, dilakukan langsung oleh ketua umum (Ketum) Kosgoro 1957 Dave Akbarsyah Fikarno didampingi Ketua DPD Golkar Kota Cirebon, Andrie Sulistiyo dan Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka. Alat ini diterima langsung direksi di dua rumah sakit tersebut, Senin (2/8/2021).
Dave mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19, menggalang donasi dari sumbangan anggota, kas organisasi dan donatur lainnya, sehingga bisa melakukan pengadaan 12 unit alat HNFC. Alat ini untuk disebar di sejumlah rumah sakit, mengingat kebutuhan rumah sakit terhadap alat tersebut cukup tinggi untuk menangani pasien Covid-19.
“Anggaran dari kosgoro dan Golkar, didukung oleh pengusaha nasional dan daerah untuk membeli alat ini. Untuk kepentingan sosial Alhamdulillah cepat terkumpul. Satu alat ini, kita beli sekitar Rp 60 juta,” ujar anfgota DPR-RI fraksi partai Golkar ini.
Menurutnya, suport bantuan alat medis dilakukan agar semakin banyak pasien Covid-19 yang tertangani dengan baik ketika mendapat perawatan di rumah sakit. Agar nantinya semakin tinggi angka kesembuhan pasien dan wabah pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.
“Kami juga terus bergerak mendukung pemulihan perekonomian, dengan menggerakkan seluruh pengurus untuk membantu warga terdampak Covid-19 dengan bantuan sembako dan makanan siap saji. Diharapkan ini akan ikut mendorong perbaikan kesehatan dan kebangkitan ekonomi,” paparnya.
Terlebih lagi, hal ini sudah diinstruksikan oleh Ketum Golkar yang juga menjabat sebagai Ketua KCP PEN Airlangga Hartarto. Sehingga, pihanya sebagai anggota Kosgoro dan kader Golkar, berupaya menjalankan instruksi tersebut di masyarakat.
“Penting juga bagi kita semua untuk terus mendorong kesadaran masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan lewat gerakan 5M., karena didapati di beberapa wilayah masih ada yang belum tumbuh kesadaran itu,” tambahnya.
Direktur RSD Gunung Jati dr Katibi MKM menerangkan, di RSD Gunung Jati, saat ini terdapat bed perawatan covid-19 sebanyak 216. Dari jumlah tersebut, 15 bed diantaranya untuk perawatan ICU dan sisanya 201 bed perawatan isolasi biasa.
Menurutnya, satu modal untuk penanganan Covid-19 bagi sebuah rumah sakit adalah memiliki alat HFNC ini. Di RSD Gunung Jati, setidaknya membutuhkan 43 HFNC, 4 di antaranya untuk ruang Hemodialisa.
“Kita sekarang baru punya 32, dan perlu 11 unit lagi. Sekarang Alhamdulillah ada tambahan HFNC 2 unit untuk menambah kekuatan penanganan icu covid di RSD gunung jati. Semoga membawa manfaat dengan mengurangi angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan,” imbuhnya. [MC-03]