Mediacirebon.id – Kasus kekerasan terhadap perempuan yang terdokumentasikan pada tahun 2024 ini meningkat 4 persen dari tahun 2023.
Data di WCC Mawar Balqis, jumlah kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2023 sebanyak 64 kasus dan tahun 2024 menjadi 68 kasus.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan seperti gunung es, banyak yang tidak melapor karena merasa takut. Sebagian besar pelaku orang dekat korban,” kata Direktur Program WCC Mawar Balqis Cirebon Sa’adah, Kamis (12/12/2024)
Pada tahun ini kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi kasus dengan angka yang tertinggi. Kasus kekerasan terhadap perempuan di wilayah Cirebon, terdapat 45 kasus.
“Perceraian kemudian menjadi solusi, hanya sebagian kecil yang sampai pada ranah pidana, tentunya ada beberapa factor yang mempengaruhi keputusan tersebut, salah satunya yaitu stigma negative masyarakat terhadap perempuan yang memutuskan bercerai,” papar Sa’adah.
Sementara kekerasan seksual pada tahun ini menduduki kasus terbanyak ke dua setelah KDRT. Selama tahun 2024 terdapat 17 kasus kekerasan seksual baik kasus kekerasan seksual anak maupun kasus kekerasan seksual yang dialami orang dewasa.
“Dalam kasus kekerasan seksual dimana korbannya adalah anak, seringkali pelakunya adalah orang yang dekat dengan keseharian korban, locus kejadian juga seringkali di ranah privat,” paparnya.
Kasus Kekerasan Seksual yang melaporkan ke Polresta Cirebon Sebanyak 37 Kasus dan yang melaporkan ke Psikolog mitra Lembaga sebanyak 46 Kasus.
“Korban kekerasan seksual sering kali mengalami Victim Blaming. Korban yang melapor ke Psikolog sebagian besar mengalami trauma dan membutuhkan pemulihan psikologis, tuturnya.
Selanjutnya kekerasan terhadap Pekerja Migran Indonesia pada tahun ini menduduki kasus terbanyak ketiga setelah kasus kekerasan seksual, selama tahun 2024 terdapat 5 kasus.
Kasus berikutnya yaitu kasus KBGO (Kekerasan Berbasis Gender Online ) dengan persentasi 3 persen. Angka ini sangat jauh dengan angka kekerasan berbasis gender online yang sebenarnya. (Why)