Mediacirebon.id – Rebana Metropolitan diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Pengembangan kawasan Rebana hendaknya disertai dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal supaya tidak hanya menjadi penonton di rumah sendiri.
“Kehadiran kampus, politeknik maupun SMA/SMK sangat penting. Peningkatan SDM vokasi sangat berperan dalam menyiapkan tenaga kerja lokal yang mumpuni,” kata Ketua ISEl Bandung Koordinator Jawa Barat, Prof Martha Fani Cahyandito, usai Sarasehan West Java Economic Society (WJES) di KPw BI Cirebon, Rabu (5/7/2023).
Sementara itu, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Gatot Kurniawan menyampaikan bahwa wilayah Ciayumajakuning memiliki potensi sangat besar dalam mendukung sustainabilitas perekonomian Jawa Barat. Terutama melalui pengembangan kawasan industri baru dan berbagai infrastruktur konektivitas yang berwawasan lingkungan.
“Di tahun 2022, perekonomian Ciayumajakuning ditopang oleh sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 26,34 persen terhadap total perekonomian,” ujarnya.
Namun demikian, pertumbuhan sektor industri pengolahan tercatat relatif lebih lamban dibandingkan sektor lainnya. Hal ini ditengarai belum optimalnya infrastruktur pendukung industri di wilayah tersebut sehingga biaya logistik masih memberatkan terutama akibat ekspor yang juga masih melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Maka dari itu, kami mendorong pengembangan sektor industri di Kawasan Rebana, perlu dilakukan percepatan,” paparnya.
Sedangkan menurut Kepala Bappeda Prov. Jawa Barat, lendra Sofyan, terdapat beberapa strategi penting untuk mendorong penguatan sektor industri di Kawasan Rebana untuk menjaga stabilitas harga.
“Penyediaan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan industry melalui link and match antara sektor pendidikan dengan industri,” katanya.
Catatan lainnya mengenai hilirisasi industri. Hal ini, diharapkan bukan saja meningkatkan meningkatkan nilai tambah produk industri tetapi juga memperkuat struktur industri nasional, menyerap penyerapan tenaga kerja, mendorong pertumbuhan subsektor ekonomi lainnya.
“Wilayah Ciayumajakuning memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda-beda. Masing-masing kota/ kabupaten perlu memetakan keunggulan sektor ekonomi daerahnya untuk memanfaatkannya,” ujar Lendra. (Why)