Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Media Cirebon
Home ยป Dialog Soal Sultan Keraton Kasepuhan Berakhir Ricuh
Utama

Dialog Soal Sultan Keraton Kasepuhan Berakhir Ricuh

Wednesday, 2 October 2024
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Kericuhan antar puluhan pemuda terjadi di depan Alun-alun Sangkalabuana, komplek Keraton Kasepuhan.
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Kericuhan antar puluhan pemuda terjadi di depan Alun-alun Sangkalabuana, komplek Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Rabu (2/10/2024).

Puluhan warga menyerang sejumlah orang usai diskusi polemik takhta Kesultanan Kasepuhan Cirebon di markas Laskar Macan Ali (MLA). Pihak kepolisian di lokasi langsung melerai dan memisahkan kedua belah pihak yang bertikai itu.

Panglima Laskar Macan Ali (LMA) Nuswantara, Prabu Diaz menjelaskan, sebelum terjadi keributan, Pangeran Kuda Putih Heru Russyamsi datang ke markas LMA. Heru menyampaikan bahwa Habib Lutfi Bin Yahya diangkat menjadi dewan kelungguhan.

“Kami hormati dan hargai apa yang sudah disampaikan Heru mengenai dewan kelungguhan,” katanya.

Lihat Juga :  Mulai 10 April Ada Tarif Khusus Kereta Api Gunung Jati dan Cakrabuana

Pasca kejadian itu terjadi perdebatan di media sosial. Prabu Diaz kemudian mengajak pihak dari Pangeran Kuda Putih untuk berdiskusi membuktikan dirinya pewaris tahta Keraton Kasepuhan.

“Saya sudah berkonsultasi dengan sesepuh di Singapura dan Keraton Kasepuhan. Mereka memastikan bahwa Heru bukan sultan sepuh Keraton Kasepuhan,” ujarnya.

Tawaran dari Prabu Diaz diterima oleh pihak Pangeran Kuda Putih. Dalam diskusi tidak terjadi perdebatan sengit, bahkan kedua belah pihak sepakat untuk bersama mencari tahu kebenaran sejarah mengenai sultan sepuh Keraton Kasepuhan.

Lihat Juga :  HET Dicabut, Warga Serbu Minyak Goreng Murah Partai Demokrat

“Kami akhiri dengan berpelukan dan sepakat untuk mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan,” kata Diaz.

Sayangnya usai diskusi terjadi keributan antar pemuda yang diduga pihak-pihak yang tidak setuju dengan keberadaan Pangeran Kuda Putih.

“Kami menduga ada pihak yang memang tidak berkenan atas kedatangan dari pihak pangeran kuda putih,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa polemik perebutan tahta di Keraton Kasepuhan mencuat setelah PRA Arif Naradiningrat meninggal. Keributan serupa pernah terjadi, namun reda setelah pihak kepolisian turun mendamaikan. (Why)

 

 

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleCek Kondisi Tahanan, Wakapolres “Ciko” Pastikan Kesehatan dan Fasilitas Memadai
Next Article Uji Coba Tanam Biji Bawang Merah Pemkab Cirebon Berhasil, Ini Hasilnya

Related Posts

Komisi II DPRD Ingatkan, BUMD Bukan Panti Jabatan Timses

Monday, 14 July 2025 Utama

Telantarkan Pasien, Pelayanan RSD Gunung Jati Disorot Netizen

Monday, 14 July 2025 Utama

Pengurus FGI Kota Cirebon Resmi Dikukuhkan, Target Emas di Porprov 2025

Monday, 14 July 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.