Mediacirebon.id – Beberapa perjalanan kereta api yang melintasi wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon masih terganggu akibat dampak luapan air yang menyebabkan genangan di jalur kereta api wilayah Daop 4 Semarang.
Genangan air saat ini terjadi di wilayah Daop 4 Semarang pada kilometer 32+5/7 Petak Jalan antara Stasiun Gubug – Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan.
“Kejadian ini terjadi karena curah hujan yang tinggi, sehingga wilayah tersebut untuk sementara tidak dapat dilintasi. Hal ini berdampak pada perubahan pola operasi beberapa KA di lintas utara Jawa,” ujar Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas Daop 3 Cirebon.
KAI menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya perjalanan kereta api akibat cuaca buruk yang menyebabkan jalur KA di wilayah Semarang sementara tidak dapat dilalui.
Saat ini, petugas KAI Daop 4 Semarang terus melakukan normalisasi jalur tersebut, dan perjalanan kereta dialihkan memutar.
“Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan dan memberikan pembaruan informasi secara berkala,” tambah Rokhmad.
KAI juga memberikan service recovery (SR) berupa minuman, makanan ringan, dan makanan berat kepada pelanggan KA yang mengalami keterlambatan akibat banjir tersebut. Adapun pembaruan informasi selanjutnya akan kami sampaikan lebih lanjut.
Atas kondisi tersebut, demi keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, KAI telah melakukan sejumlah langkah berupa perubahan pola operasi perjalanan.
Kereta api yang melintas di wilayah Daop 3 Cirebon dan mengalami keterlambatan sekitar 120 menit di antaranya:
KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Cirebon-Semarang-Surabaya Pasarturi PP.
KA Sembrani relasi Gambir-Cirebon-Semarang-Surabaya Pasarturi PP.
KA Pandalungan relasi Gambir-Cirebon-Semarang-Jember PP.
KA Airlangga relasi Pasarsenen-Cirebonprujakan-Semarang-Surabaya Pasarturi PP.
KA Blambangan Ekspres relasi Pasarsenen-Cirebon-Semarang-Ketapang.
Sedangkan kereta api yang batal beroperasi adalah KA Tegal Bahari relasi Pasarsenen-Tegal PP (rangkaian KA Tegal Bahari menggunakan idle rangkaian KA Gumarang).
“KAI telah mengerahkan puluhan petugas di lapangan yang dilengkapi dengan alat berat, material batu kricak, pasir, bantalan rel, dan besi untuk memperbaiki jalur dan mengatasi luapan air di lokasi terdampak,” jelas Rokhmad.