Mediacirebon.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dampingi proses seleksi open bidding pejabat Eselon II di Kabupaten Cirebon. KPK tidak ingin kasus jual beli jabatan terulang seperti pada tahun 2018 lalu.
Perwakilan dari KPK RI, Linda mengatakan, pendampingan sebagai upaya KPK pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. Apalagi jabatan Eselon II, rentan terjadi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan kepala daerah.
“Saya harap tahun 2018 kemarin jangan terulang kembali. Ini upaya kita dalam pencegahan tindak pidana korupsi,” katanya.
Linda menjelaskan, KPK sekarang tengah menyoroti beberapa bidang yang rentan terjadinya tindak pidana korupsi di dalam pemerintahan kota dan kabupaten. Celah tindak pidana masuk melalui bidang penganggaran APBD, pengadaan barang jasa, perizinan, manajemen ASN, manajemen pajak dan tata kelola keuangan desa.
“Pencegahan harus dilakukan sejak dini, demi menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi,” tegas dia.
Sementara itu, Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag mengatakan, test open bidding ini dilakukan secara terbuka. Bahkan, siapa saja bisa mendaftarkan diri asalkan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Proses seleksi ini dilakukan secara transparan tanpa intervensi dengan mengedepankan ketentuan undang-undang yang berlaku. Tidak ada lagi sistem yang bermain di belakang layar yang menentukan suatu jabatan. Kami serahkan sepenuhnya kepada panitia atau timsel,” katanya.
Ia berharap kepada para peserta yang nantinya lolos dalam seleksi, mampu menjalankan tugas dan mampu membawa perubahan untuk Kabupaten Cirebon.
“Namanya seleksi, yang mendaftar banyak dan yang dicari hanya satu jabatan. Sehingga nanti yang sudah lolos diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Cirebon serta ikut membantu dalam pembangunan di Kabupaten Cirebon,” kata Bupati Imron.
Adapun sejumlah dinas yang di open bidding antara lain Dinas Kesehatan, Disdukcapil, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Diskominfo, BPBD, Direktur RSUD Waled, Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintah. [Why]