KESAMBI – Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di RSD Gunung Jati menurun drastis dibanding bulan lalu.
Hal serupa juga terjadi pada antrean pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sebelumnya, antrean mencapai puluhan, kini berkurang menjadi lima pasien rata-rata dalam sehari.
Direktur RSD Gunung Jati Kota Cirebon, dr Katibi menyampaikan, kondisi ini terjadi sejak pekan lalu. “Pasien dalam kondisi berat sudah berkurang. Tidak ada antrean di IGD lagi,” kata Katibi kepada wartawan, Rabu (18/8/2021).
Data pada 18 Agustus, dari 124 tempat tidur di delapan ruang isolasi, yang terpakai sebanyak 41 tempat tidur. “Jadi hanya empat ruangan yang digunakan,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, penurunan jumlah kasus terkonfirmasi positif yang ditangani RSD Gunung Jati juga turun signifikan dibanding bulan Juni dan Juli. “Alhamdulillah menurun sangat drastis,” tuturnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi menjelaskan, berdasarkan data terakhir BOR di seluruh rumah sakit hanya mencapai 22 persen.
“Turunnya memang signifikan per tanggal 16 Agustus kemarin. Utamanya di RSD Gunung Jati dan rumah sakit swasta, pasien Covid-19 sudah mulai berkurang,” katanya.
Agus mengungkapkan, penurunan BOR di rumah sakit salah satunya merupakan dampak positif dari pemberlakuan PPKM darurat hingga berlevel.
“Kita harapkan momentum ini bisa terjaga supaya jangan naik kembali. Bahkan harus terus kita tekan jumlah kasusnya,” kata dia. [Why]