Mediacirebon.id – Anggota DPR RI Komisi VIII, Selly Andriany Gantina pastikan kekurangan dana haji sebesar Rp1,5 triliun tidak dibebani ke calon jemaah haji (calhaj).
“Kami tekankan jangan sampai membebani calhaj. Sehingga kita perlu solusi yang tepat dan cermat,” kata wakil rakyat dari Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon-Indramayu) itu, Kamis (2/6/2022).
Selly menjelaskan, untuk mencukupi kebutuhan kekurangan dana haji tahun ini berasal dari nilai manfaat dana haji yang dikelola BPKH dan dana efesiensi dana haji 2014-2019.
“Meskipun kita juga baru tahu kalau ada hasil efesiensi dana haji sejak 2014 sampai 2019, nilainya Rp700 miliar lebih,” tuturnya.
Di sisi lain, Selly menyayangkan ketidakcermatan perencanaan pelaksanaan ibadah haji 2022 oleh Kemenag. Seharusnya, Kemenag bisa memprediksi segala kemungkinan. Termasuk kenaikan pembiayaan di Saudi Arabia.
“Saya kira tidak boleh lagi ada mismanajemen seperti ini. Apalagi baru diketahui sangat mepet dengan waktu pemberangkatan calhaj kita ke Tanah Suci,” katanya.
Seperti diketahui, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengusulkan tambahan anggaran Rp1,5 triliun untuk pembiayaan operasional haji tahun ini kepada DPR RI.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan penambahan Anggaran Operasional Haji Reguler dan Khusus 1443 H/2022 M.
Totalnya Rp1,536 triliun dengan rincian berupa Rp1,491 triliun untuk biaya masyair jamaah haji reguler, Rp25,733 miliar untuk biaya technical landing jemaah embarkasi Surabaya, dan Rp19,279 selisih kurs kontrak penerbangan.
Menyikapi usulan tersebut, Komisi VIII DPR RI langsung melakukan pembahasan. Setelah melalui pembahasan, DPR RI akhirnya menyetujui penambahan anggaran tersebut. (Why)