DUKUPUNTANG – Kemunculan semburan lumpur di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon diresahkan warga setempat. Aktivitas semburan lumpur itu menimbulkan bau menyengat belerang.
Petugas BPBD pun meninjau lokasi untuk memastikan pencemaran udara dari aktivitas semburan lumpur itu membahayakan warga atau tidak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriawan mengatakan, warga mengeluh dengan bau belerang yang ditimbulkan dari semburan lumpur. Lokasi lumpur berjarak 400 meter dari pemukiman penduduk.
Dari penuturan warga, saat pagi hari bau belerang lebih kuat ketimbang pada siang hari.
“Kedatangan kami atas dasar laporan dari warga yang terganggu dengan bau semburan lumpur,” ungkap dia saat meninjau lokasi semburan lumpur, Selasa (1/6).
Alex meminta kepada masyarakat di sekitar semburan lumpur untuk menjauh sementara waktu. Di samping itu, petugas juga memasang garis pembatas radius 100 meter agar warga tidak mendekati lokasi.
“Sementara sebagai antisipasi kami pasang garis pembatas dulu,” katanya
Langkah selanjutnya, BPBD pun akan berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait untuk meneliti penyebab munculnya semburan lumpur disertai bau menyengat. Petugas sudah meminimalisir dampak dari semburan lumpur itu dan berharap bau menyengat tidak meluas.
“Secepatnya kami koordinasi dengan instansi yang paham dengan semburan lumpur,” tutur dia.
Alex menambahkan, sejauh ini Warga enggan melapor adanya aktivitas semburan lumpur. Sebab, warga tidak merasakan berdampak yang serius. Terlebih, keberadaannya sudah ada sejak dulu.
“Baru ini warga melapor. Hanya bau saja yang menganggu, kalau dampaknya tidak siginfikan apalagi sudah ada dari puluhan tahun lalu,” tuturnya. [MC-02]