Mediacirebon.id – Dinas Kesehatan pada pekan depan rencananya mulai melakukan uji petik kepada siswa SD,SMP dan SMA di Kota Cirebon. Uji petik sebagai acuan, apakah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) efektif atau tidak.
Uji petik bekerjasama dengan sekolah yang berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon dan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X.
Kepala Bidang Pelayanan Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Sri Laelan mengatakan, uji petik dilakukan selama tujuh hari dari jenjang sekolah TK, SD, SMP, SMA, MAN, MTs, dan MI. Dalam satu sekolah akan ada 50 siswa yang di tes antigen.
“Uji petik random. tenaga media berasal dari puskesmas setempat, namun untuk jumlah menyesuaikan dengan kondisi yang ada,” kata dia kepada wartawan, Kamis (14/10/2021).
Sementara itu, terkait pelaksanaan uji petik, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi berharap, dengan adanya tes tersebut bisa menggambarkan situasi dan kondisi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang tengah dijalani hampir tiga pekan ini.
“Sampling akan jadi bahan evaluasi apakah PTM efektif atau tidak, meski Kota Cirebon PPKM level 2,” katanya.
Uji petik juga, lanjut Sekda, sebagai bahan acuan di kluster rumah tangga. Sehingga, pengendalian bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon secara berkala.
“Ini strategi mencegah kluster baru. SD sebagai perwakilan kluster di rumah tangga. Kalau anak SD di tes, positif ratenya 0 atau rendah, bisa dikatakan sector rumah tangga aman,” paparnya. [Why]