Mediacirebon.id – Elemen Masyarakat Kota Cirebon (EMKC) geram dengan sikap Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Cirebon Raya, yang mempertanyakan status pinjam pakai lahan Universitas Gunung Jati (UGJ) ke Badan Keuangan Daerah (BKD) pada minggu lalu.
EMKC menilai, kedatangan GMBI akan mengganggu kondusifitas Kota Cirebon yang selama dua tahun mengawal dan mengamankan kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa di Kota Cirebon dan sekitarnya.
Ketua Kaukus Muda Cirebon, Reno Sukrisno mengatakan, EMKC gabungan ormas, LSM OKP dan seluruh komponen masyarakat, prihatin dengan kondisi pendidikan yang sepatutnya didukung dalam kontek pengembangan di Kota Cirebon.
“Ada sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi mengusik pendidikan di Kota Cirebon. Kami sangat prihatin,” kata Reno, Kamis (11/10/2021).
Dia menambahkan, pihaknya sangat bersyukur melihat geliat pendidikan di Kota Cirebon yang sudah kembali. Reno mencontohkan, sejumlah sekolah dan perguruan tinggi sudah mulai beraktivitas yang di kota lain masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
“Apabila pada akhirnya mengganggu proses perkembangan pendidikan dan iklim kondusifitas di Kota Cirebon, maka bagian dari sebuah kewajiban kami sebagai Elemen Masyarakat Kota Cirebon untuk turut serta mengamankan dan membuat dunia pendidkan di Kota Cirebon,” tegas Reno.
Ditempat yang sama, Ketua Laskar Merah Putih, Riyanto mewakili 26 lembaga antara lain GMBI Kota Cirebon, LSM Gapura, LSM Penjara, Laskar Merah Putih, Kaukus Muda, LSM BAR, Al Jabar, LAKRI, AMX, GMK, GIBAS, GRIB, AKM, Manggala Garuda Putih, Cakra Lang Buana, PBB, GATSU AMX, GM FKPPI, CIB, GATSU AMX, LMPI, BARET, RBNI, Forum Kebangsaan dan KBHI menegaskan, sebagai bagian dari Elemen Masyarakat Kota Cirebon, siapapun yang mendiskreditkan dunia pendidikan, khususnya di UGJ Cirebon, pasti akan berhadapan dengan pihaknya.
“Siapa pun dari kelompok manapun yang mendiskreditkan dunia pendidikan, khususnya di UGJ Cirebon, pasti akan berhadapan dengan kami,” kata dia.
Dirinya secara pribadi maupun organisasi Laskar Merah Putih mewakili yang lainnya siap menjadi garda terdepan dan berhadap-hadapan dengan siapapun itu.
“Saya berharap ini akan menjadi kondusifitas Kota Cirebon untuk terus berkesinambungan atas penjujungan dunia pendidikan,” kata Riyanto.
Sekali lagi, pihak Elemen Masyarakat Cirebon menegaskan siapapun itu yang dengan arogan dan tidak menghargai dan menghormati lembaga-lembaga yang telah berjuang selama dua tahun untuk kemajuan dunia pendidikan di kota Cirebon akan berhadapan dengannya.
“Termasuk GMBI Cirebon Raya yang dipimpin Maman Kurtubi,” tegasnya. [Why]