Mediacirebon.id – Peningkatan kondisi kecepatan angin di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) hari ini dan beberapa hari kedepan disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah selatan dan utara Ekuator Indonesia.
Prakirawan BMKG Jati Wangi, Ahmad Faaizyn mengatakan, terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah Utara Ekuator Indonesia mencapai 993 hPa, sedangkan di wilayah Selatan Ekuator Indonesia mulai terbentuk pusat tekanan tinggi (1027 hPa), perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut dengan didukung faktor lokal (Gunung Ciremai) sehingga berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin.
“Berdasarkan hasil pengamatan dari BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati hari ini arah angin umumnya dari Selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 21 Knot atau 39 km/Jam,” ujar dia dalam keterangan pers, Jumat (27/8/2021).
Kondisi peningkatan kecepatan angin diprakirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 30 knot atau 56 km/jam dan masih akan berlangsung hingga 2 hari kedepan.
Masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan seperti debu, pohon tumbang, baliho roboh, potensi kebakaran lahan/hutan, tinggi gelombang di perairan Cirebon-Indramayu mencapai maksimum 2,0 meter serta minum air yang cukup dan menjaga kondisi tubuh.
“Hati-hati dalam beraktifitas dan jaga kesehatan, banyak minum air putih,” tuturnya. [Why]