Mediacirebon.id – Bendung Canggong di Blok Sampurna, Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon belum diperbaiki. Padahal pemerintah desa setempat sudah berkoordinasi untuk segera dilakukan perbaikan.
Bendung Canggong jebol saat terjadi banjir bandang yang melanda wilayah Sungai Cipager pada Januari 2025 lalu. Akibatnya tanggul penahan tanah di sisi kiri bendungan mengalami kerusakan berat dan hingga kini belum juga diperbaiki.
Ade, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa usai banjir, lokasi bendungan sempat ramai dikunjungi sejumlah pejabat pemerintah daerah. Namun hingga lebih dari enam bulan berlalu, tidak ada tanda-tanda perbaikan dilakukan.
“Iya, waktu setelah banjir banyak pejabat yang datang ke sini untuk melihat kondisinya, tapi sampai hari ini tidak ada pengerjaan perbaikan,” ujarnya, Senin (28/7/2025).
Ade menambahkan, saat ini justru menjadi momen paling tepat untuk melakukan perbaikan karena musim kemarau membuat volume air sungai surut, sehingga pengerjaan lebih aman dan efisien.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Panembahan, Abdul Kodir. Ia menjelaskan bahwa tanggul penahan tanah Bendung Canggong Kiri mengalami jebol pada 17 Januari 2025, di tengah derasnya curah hujan di wilayah hulu Sungai Cipager.
“Pagi harinya setelah kejadian, Pak Pj Bupati Cirebon bersama Ketua DPRD dan tim teknis langsung meninjau lokasi. Saat itu juga sudah dilakukan koordinasi dengan unit teknis yang berwenang,” ujar Abdul Kodir.
Pemerintah desa, lanjutnya, juga telah mengambil langkah formal dengan mengirimkan surat permohonan perbaikan kepada Pj Bupati Cirebon.
Surat tertanggal 4 Februari 2025 itu juga ditembuskan ke PSDA Provinsi Jawa Barat Perwakilan Cirebon, Bapelitbangda, dan Dinas PUTR Kabupaten Cirebon. Namun, hingga akhir Juli ini, belum ada tindak lanjut konkret dari pihak terkait.
“Kami sangat khawatir. Kalau nanti masuk musim hujan lagi, dan kondisi tanggul masih seperti ini, risiko jebol semakin besar. Bagian bawah tanahnya juga sudah mulai tergerus. Ini bisa menyebabkan longsor dan membahayakan warga,” ucapnya.
Abdul Kodir berharap pemerintah segera merealisasikan perbaikan bendungan tersebut sebelum musim hujan tiba kembali. Ia menegaskan, kerusakan yang dibiarkan terlalu lama berpotensi menimbulkan bencana yang lebih besar.
“Ini sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Kami berharap betul perbaikan segera dilakukan demi keselamatan warga dan keberlangsungan fungsi irigasi bendung tersebut,” tutupnya. (Aap)