Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Pelayanan Kesehatan untuk ODHA Harus Ditingkatkan
Utama

Pelayanan Kesehatan untuk ODHA Harus Ditingkatkan

Monday, 15 March 2021
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

KEJAKSAN – Komisi III DPRD Kota Cirebon mendorong pengoptimalan pelayanan kesehatan terhadap orang dengan AIDS (ODHA) di Klinik Seroja RSD Gunung Jati. Saat ini ruangan pelayanan di Klinik Seroja dianggap kurang ideal bagi ODHA.

Hal tersebut terungkap saat Komisi III DPRD melaksanakan rapat dengar pendapat bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, LSM, dan RSD Gunung Jati untuk membahas peningkatan pelayanan bagi ODHA di Klinik Seroja, Senin (15/3), di Griya Sawala gedung DPRD.

Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, dr Tresnawaty SpB menyampaikan, saat ini ada empat fasilitas pelayanan kesehatan yang menangani ODHA, yakni Klinik Seroja RSD Gunung Jati, RS Ciremai, Puskesmas Larangan, dan Puskesmas Gunung Sari. Dari empat pelayanan kesehatan itu, Klinik Seroja RSD Gunung Jati menjadi rujukan utama bagi pengobatan ODHA.

“Alangkah baiknya ruang pelayanan, yakni ruang tunggu dan konseling di Klinik Seroja itu ideal. Selama ini ruangan konseling di sana tidak kedap suara. Teman-teman KPA dan LSM menginginkan yang kedap suara,” kata Tresnawaty seusai rapat.

Tresnawaty mengatakan, untuk merelokasi Klinik Seroja agar ideal bagi ODHA memang membutuhkan waktu. Terlebih lagi, saat ini RSD Gunung Jati fokus menangani COVID-19. Namun, lanjut Tresnawaty, minimalnya RSD Gunung Jati bisa membuat ruang konseling bagi ODHA yang kedap suara, dan ruang tunggu yang tertutup.

Lihat Juga :  Berikan Santunan Duafa, Perkuat Pendidikan Karakter untuk Pelajar

“Direktur (RSD Gunung Jati) tadi menyanggupi. Ini penting untuk dilakukan. Tentunya menjaga semangat teman-teman relawan, membantu ODHA agar nyaman saat konseling,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati SPd MA mengatakan, saat ini pihaknya menangani 1.639 ODHA. Ia menyebutkan, sepanjang 2020 KPA dan LSM menemukan 324 kasus baru.

“Mengapa banyak ditemukan ODHA baru? Karena teman-teman bekerja, mereka menemukan populasi kunci. Dari 2011 hingga 2020 itu, tertinggi tahun 2020 yaitu 324 kasus baru. Tahun 2019 ada 189 kasus baru. Kemudian 2018 ada 65 kasus baru, dan tahun sebelumnya rata-rata di angka seratusan. Kemudian terendah pada 2011 dan 2012, yakni 35 dan 32 kasus baru,” terang Sri Maryati.

Sri Maryati berharap Pemkot Cirebon dan RSD Gunung Jati merelokasi Klinik Seroja agar pelayanan pengobatan bagi ODHA bisa optimal. Menurut Sri Maryati, sejumlah ODHA mengeluhkan pelayanan ruang tunggu yang tak tertutup, dan ruang konseling yang tak kedap suara.

Lihat Juga :  Sambut Imlek, Kelenteng Talang Bersih-bersih

“Klinik yang saat ini ada belum dianggap representatif. Padahal, menjadi rujukan semua rumah sakit yang ada. Ya ruangan konseling harusnya kedap suara, kemudian ruang tunggu yang tertutup. Ini yang penting, minimalnya bisa menuju ideal,” paparnya.

Sementara itu, Direktur RSD Gunung Jati Cirebon, dr Ismail Jamaludin SpOT mengatakan, relokasi Klinik Seroja sejatinya masuk dalam master plan gedung baru RSD Gunung Jati. Namun, lanjut Ismail, karena adanya refocusing anggaran belanja, relokasi sejumlah ruangan, termasuk Klinik Seroja tak bisa dilakukan pada tahun ini.

“Gedung baru ini hanya lantai satu yang bisa digunakan untuk IGD, baru lantai satu yang komplit fasilitasnya. Sisanya belum siap karena alat-alat tidak mendukung. Tapi ke depan kita akan relokasi Klinik Seroja,” kata Ismail.

Ismail mengatakan, untuk saat ini yang bisa dilakukan adalah merenovasi ruang tunggu dan konseling. Rencananya, lanjut Ismail, pihaknya akan menggunakan material Glass-fibre Reinforced Concrete (GRC) untuk membuat ruang konseling Klinik Seroja kedap suara.

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleGiliran Wartawan Dapatkan Vaksin Covid-19 di Kota Cirebon
Next Article Penguatan Pemberdayaan Masyarakat Jadi Prioritas Pembangunan 2022

Related Posts

Bawaslu Kota Cirebon Rampung Awasi Coktas Data Pemilih Berkelanjutan

Thursday, 25 September 2025 Utama

Perumda Sengaja Diisi Plt, Walikota Cirebon Minta Petakan Masalah

Thursday, 25 September 2025 Utama

Jabatan di Perumda Kota Cirebon Harus yang Berkompeten

Wednesday, 24 September 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.