Mediacirebon.id – Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor hingga 32 persen membuat pengusaha rotan di Kabupaten Cirebon terancam gulung tikar.
Pasalnya, banyak kerajinan rotan yang diimport ke Amerika terpaksa dibatalkan. Buyer menunda impor rotan lantaran harus menanggung biaya import yang cukup besar.
Salah satu pengusaha asal asal Desa Tegalsari Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Vladimir Dicky Santoso mengatakan, kebijakan tersebut telah mengancam bisnisnya. Ia menyebut banyak pembeli dari Amerika Serikat kini memilih menunda pemesanan.
“Buyer menunda pesanannya, saat kabar itu pertama kali muncul, ada beberapa langsung minta diskon hingga 30 persen sebagai kompensasi untuk menutup biaya pajak impor yang naik,” ujarnya Jumat (18/4/2025).
Diky menyebutkan, ada beberapa pembeli yang membatalkan pesanannya karena kebijakan tersebut. Menurutnya kebijakan tersebut memberatkan bagi pengusaha rotan di Cirebon.
“Langgan saya banyaknya dari Amerika dan banyak juga pesanan yang dibatalakan,” tambahnya.
Para pengusaha rotan berharap pemerintah Indonesia dapat mengambil langkah strategis dalam merespons kebijakan tarif import Amerika, termasuk melalui diplomasi dagang agar sektor UMKM dan ekspor tidak semakin tertekan.
“Kami berharap ada kepastian karena sejauh ini pasar besar furnitur rotan ya Amerika,” pungkasnya. (Aap)