KEDAWUNG – Okupansi hotel di Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon turun drastis sejak PPKM Darurat. Banyak tamu batal menginap karena ruas jalan tersebut ditutup.
Penutupan oleh Satgas Covid-19 bukan hanya ruas jalan utama, melainkan juga jalan alternatif. Jalan Tuparev sangat vital karena penghubung Kota Cirebon dan banyak berdiri hotel, restoran dan usaha lainnya.
Ketua Perhimpunan Hotel Seluruh Indonesia (PHRI) Kabupaten Cirebon, Ida Kartika mengaku, puluhan hotel di ruas Jalan Tuparev sejak pandemi Covid-19 sudah sepi. Kondisinya diperparah saat PPKM Darurat dengan penutupan jalan selama 24 jam.
“PPKM Darurat perhotelan semakin menjerit. Karena tidak ada tamu yang datang, otomatis tidak ada pendapatan,” kata dia kepada wartawan, Sabtu (10/7/2021)
Seharusnya penutupan jalan tidak 24 Jam, namun pada waktu-waktu tertentu saja. Sehingga tidak menyulitkan tamu hotel yang ingin menginap.
“Tidak harus kaku, bisa sedikit lentur demi ekonomi kami tetap berjalan,” kata dia.
Ida menambahkan, selama ini pengusaha hotel telah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) sangat ketat. Seperti ruangan yang selalu disemprot cairan disinfektan, tamu diminta menunjukan kartu vaksin sampai pembatasan tamu hanya 50 persen dari kapasitas.
“Selama ini kami berusaha tamu nyaman saat menginap dengan prokes yang diterapkan. Tapi sekarang kami bingung harus seperti apa kalau jalannya ditutup semua,” ujarnya.
Ia berharap kondisi ini cepat berakhir dan ekonomi Indonesia kembali pulih. Dia juga meminta masyarakat Kabupaten Cirebon meningkatkan kesadaran disiplin Prokes. Usaha pemerintah sia-sia jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat.
“Sebenarnya kembali lagi ke masyarakat dalam menerapkan Prokes,” tutur dia. [MC-02]