INDRAMAYU – Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina menghadiri pembukaan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang digelar PCNU Indramayu, Sabtu (12/6/2021), di aula gedung Puspihat Indramayu.
Atas kehadiran politisi PDI Perjuangan dari Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon-Indramayu) itu, Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, KH Juhadi SH menyampaikan apresiasi dalam sambutannya. Juhadi menilai, Selly sejauh ini menunjukkan kepeduliannya di bidang keagamaan.
“Luar biasa Bu Selly sangat perhatian ke Kementerian Agama. Mudah-mudahan beliau terus memperjuangkan Kemenag, terutama di Indramayu agar semakin maju,” ungkap Juhadi.
Ia menambahkan, Selly menjadi salah satu legislator yang konsisten memperjuangkan agar embarkasi haji dibangun di Indramayu. “Semoga sesuai target bisa selesai tahun 2024 pembangunannya,” kata Juhadi.
Juhadi juga mengatakan, MKNU digelar untuk terus membumikan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah. “Tujuannya (bagi peserta) untuk semakin mengerti tentang NU. Jangan sampai mengaku NU, tapi gerakannya bukan NU,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, Dr H Adib. “Alhamdulillah Bu Selly hadir. Beliau sangat dekat dengan ulama, dekat dengan Kemenag, dan sangat dekat dengan NU,” kata Adib.
Di sisi lain, Adib berujar, dirinya adalah bagian dari kader NU. Mengenal NU sejak duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) di kampung halamannya, Desa Pranggong Indramayu. Namun belum memahami seutuhnya tentang NU.
Hingga saat dirinya mengenyam pendidikan di Pesantren Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, pada usia SMP, Adib belum juga paham tentang gerakan-gerakan NU. “Jadi penting juga untuk mengenalkan aswaja (ahlussunnah wal jamaah, red). Alhamdulillah (MKNU) di Indramayu sudah 10 angkatan,” katanya.
Adib berpesan, kader NU harus dekat dengan tradisi keilmuan. Sehingga dengan dasar kecintaan terhadap Indonesia, ditambah tradisi keilmuan yang baik, kader NU bisa semakin berkontribusi bagi negara. “Mudah-mudahan kita akan menjadi pemain di negeri sendiri, bukan penonton,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina bersyukur bisa terus dan semakin mengenal tentang NU. “Saya ini santri yang ingin terus belajar. Ke depan saya berharap, mudah-mudahan NU dikenalkan ke semua partai politik,” katanya.
Ia juga menilai, komitmen NU terhadap nilai-nilai nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara tidak diragukan lagi. “NU merupakan entitas penting bagi Bangsa Indonesia,” kata mantan wakil bupati Cirebon itu.
Secara historis, KH Hasyim Asy’ari dan putranya, KH Wahid Hasyim terlibat aktif dalam perumusan dasar ideologi bangsa, Pancasila, bersama Soekarno. (rls)