Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Media Cirebon
Home ยป WCC Mawar Balqis Gelar Seminar Tentang Perlidungan Hak Perempuan dan Buruh Migran
Utama

WCC Mawar Balqis Gelar Seminar Tentang Perlidungan Hak Perempuan dan Buruh Migran

Friday, 11 June 2021
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Seminar WCC Mawar Balqis di hotel Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

KEDAWUNG – WCC Mawar Balqis menggelar seminar dengan tema Memastikan Perlidungan Hak Perempuan dan Buruh Migran Dalam Upaya Pembangunan SDM Maju, di hotel Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jumat (11/6/2021). Seminar menghadirkan Anggota DPR RI Selly Andriani Gantina, Direktur Fahmina Institute KH Marzuki Wahid, Bappelitbangda diwakili Agung Gumelar dan dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Dinar Nuriyati.

Seminar yang berlangsung hangat ini menyampaikan kebijakan pemerintah tentang perlindungan hak perempuan dan buruh migran serta peran masyarakat dalam mencegah terjadinya hal tersebut. Banyak pertanyaan yang disampaikan para peserta salah satunya instansi yang menenangani persoalan tersebut.

Dijelaskan Anggota DPR RI Selly Andriani Gantina, persoalan tentang perlindungan hak perempuan dan buruh migran bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak namun lembaga vertikal yang berkaitan persoalan itu.

Lihat Juga :  Sambo di Sambut Antusias Warga Getasan

“Persoalan hak perempuan dan buruh migran harus diselesaikan bersama-sama seluruh instansi yang fokus menangani persoalan ini, bukan hanya pemerintah,” kata dia kepada wartawan.

Sayangnya di masyarakat korban di hukum secara sosial. Seperti mengkebiri bahkan menjatuhkan mental korban. Padahal peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam pencegahan dan penindakan terhadap pelaku kekerasan perempuan dan buruh migran.

“Kadang tetangganya malah menjelek-jelekan korban. Harusnya diberi motivasi dan dicarikan solusinya,” tuturnya.

Menurut Selly, perangkat pemerintah di tingkat bawah lebih masif dalam melakukan pencegahan. Mereka lebih hafal karakter dan solusi apa yang harus dilakukan agar perbuatan serupa tidak terulang.

“Perangkat desa dibantu tokoh masyarakat RT dan RW lebih tahu cara apa dalam pencegahan,” ungkap dia.

Lihat Juga :  Intensitas Hujan Tinggi, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Waled

Sementara itu Manager WCC Mawar Balqis, Sa’adah mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan buruh migran sebagian besar dilakukan oleh orang dekat atau keluarga sendiri. Korban enggan melapor biasanya sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Tidak ada efek jera karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Ini yang membuat pelaku termotivasi melakukan tindakan serupa,” tutur dia.

Terlebih saat pandemi, tekanan terhadap korban semakin tinggi karena pelaku lebih banyak di rumah. Selain itu proses penyelesaian yang panjang menyebabkan korban berada di titik jenuh dan mengurungkan niat melaporkan pelaku.

“Pandemi ini sebagian besar orang berada di rumah. Korban binggung ingin melapor karena pelaku selalu ada di rumah,” kata dia. [MC-02]

 

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticlePuluhan Pelajar Akan Tawuran, Dibubarkan Patroli Polisi
Next Article Hadiri MKNU di Indramayu, Selly Disebut Dekat dengan Ulama dan NU

Related Posts

Bimptek DPP PAN, Anton: Latih Kader Militansi Cinta Tanah Air

Friday, 23 May 2025 Utama

Ini Hasil Monitoring Komisi I DPRD Kota Cirebon ke BPBD

Thursday, 22 May 2025 Utama

Kredit Macet, Petani Tebu di Kabupaten Cirebon Sulit Panen

Thursday, 22 May 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.