Mediacirebon.id – Data BLT BBM pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Cirebon rampung di verifikasi. Namun, para pengemudi ojol meminta, Pemkot Cirebon tidak memilah data itu.
Perwakilan pengemudi ojol, Tryas Munawarman mengatakan, data hasil pemadanan dari Dinas Perhubungan 2.760 supir ojol. Setelah di verifikasi menjadi 2.058 supir ojol yang masuk kriteria penerima BLT BBM.
“Data tersebut dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).
Dari data itu terbagi menjadi 3 golongan yakni:
1. Pengemudi ojol yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) 1.311 orang.
2. Data sudah masuk namun belum mendapatkan bantuan 281 orang
3. Data yang belum mendapatkan bantuan sebanyak 466 orang.
Dia menginginkan agar Pemkot Cirebon memakai data yang telah di verifikasi atau sebanyak 2.085 pengemudi ojol. Hal ini mempertimbangkan kondisi pengemudi ojol yang saat ini cukup memperihatinkan.
“Menurut saya mending semuanya mendapatkan tanpa dipilih lagi,” ungkapnya.
Pihaknya masih menunggu sampai bulan November 2023, sesuai janji pemkot saat unjuk rasa pengemudi ojol bulan Agustus lalu. Pihaknya akan unjuk rasa kembali jika sampai dengan bulan yang ditentukan tidak ada kabar dari Pemkot Cirebon.
“Masih sabar menunggu sampai pemkot menepati janji,” ujarnya.
Seperti diberikan sebelumnya, ratusan pengemudi ojol di Kota Cirebon berunjuk rasa menuntut pencairan BLT bagian dari kompensasi kenaikan BBM pada akhir tahun 2022 lalu. Hal ini lantaran, di Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan telah mencairkan.
BLT BBM senilai Rp 450 ribu untuk tiga bulan. Setiap ojol berhak mendapatkan BLT asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku. (Why)