Mediacirebon.id – Sebanyak 563 atlet dari 25 kota dan kabupaten di Jawa Barat berlaga di 1st West Java Archery League Series. Kota Cirebon menjadi tuan rumah liga panahan pertama di Jawa Barat. Liga berlangsung di stadion utama Bima, Kota Cirebon dari tanggal 22-27 Agustus 2022.
Ketua umum Pengprov Perpani Jawa Barat, Letkol Kuat Erlangga Surya, S.E., M.M., mengatakan, tujuan liga untuk mencari bibit dan proses seleksi atlet panahan Jawa Barat. Mereka yang menang nanti akan mewakili Jawa Barat dalam cabang olahraga panahan di kejuaraan tingkat nasional bahkan dunia.
“Kami cari bibit atlet panahan. Mereka yang berprestasi akan kami terjunkan dalam kejurnas bahkan event tingkat dunia,” kata Kuat Erlangga Surya.
Sementara itu Ketua pengurus cabang Perpani Kota Cirebon, dr. Tresnawaty, Sp.B mengungkapkan, pihaknya menerjunkan 52 atlet dalam 1st West Java Archery League Series. Targetnya menjuarai seluruh kategori baik dari kelompok usia dan nomor yang dipertandingkan.
“Target kami maksimal. Semoga bisa tercapai apa yang sudah menjadi cita-cita kami,” tutur dia.
Di tempat yang sama, Ketua Koni Kota Cirebon, Wati Musilawati mendukung penuh atlet panahan yang berlaga di 1st West Java Archery League Series.
“Pada intinya kami sebagai induk dari seluruh cabor akan memberikan yang terbaik untuk para atlet,” ungkapnya. l
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) akan mensuport seluruh kegiatan. Apalagi perhelatan 1st West Java Archery League Series diikuti atlet panahan yang berasal dari 25 kota dan Kabupaten se-Jawa Barat.
“Dukungan kami dalam bentuk fasilitas, anggaran dan infrastruktur. Kami berkomitmen mewujudkan Jabar juara lahir batin, ” kata Eti Herawati.
Eti berharap, perhelatan 1st West Java Archery League Series melahirkan bibit atlet panahan dari Kota Cirebon. Sehingga bisa mengharumkan nama Kota Cirebon di tingkat Jawa Barat dan nasional.
“Kami berpesan kepada atlet panahan, manfaatkan perhelatan ini dengan baik. Buktikan bahwa atlet panahan Kota Cirebon layak menyandang gelar juara,” ujar dia. (Why)