Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Wawali Kota Cirebon Bangga Prevelensi Stunting Mengalami Penurunan
Utama

Wawali Kota Cirebon Bangga Prevelensi Stunting Mengalami Penurunan

Sunday, 20 July 2025
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati mengaku bangga dengan program Bangga Kencana.
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id — Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati mengaku bangga dengan program Bangga Kencana. Berkat program ini, prevelensi stunting di Kota Cirebon setiap tahun mengalami penurunan, bahkan penurunannya melampoi Jabar.

Demikian dikatakan Farida saat sosialiasi program Bangga Kencana yang digelar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) bekerja sama dengan DPW Perempuan Bangsa Jabar.

“Keluarga adalah tiang pertama yang menentukan ke arah mana kita melangkah. Dari keluarga yang sehat, cerdas, dan sejahtera, lahirlah masa depan yang penuh harapan,” ujar Wakil Wali Kota, Minggu (20/7/2025)

Ia menegaskan, Program Bangga Kencana bukan sekadar program kependudukan semata. Lebih dari itu, program ini merupakan gerakan kolektif untuk membangun pondasi bangsa melalui keluarga.

Lihat Juga :  HET Dicabut, Warga Serbu Minyak Goreng Murah Partai Demokrat

Masih kata Farida di Kota Cirebon, penanganan stunting menjadi prioritas dalam agenda pembangunan sumber daya manusia. Berdasarkan data e-PPGBM, prevalensi stunting di Kota Cirebon tercatat menurun dari 12,83% pada tahun 2022 menjadi 11,66% pada tahun 2023.

“Kami menyambut baik perkembangan ini, namun sekaligus menyadari bahwa angka tersebut belum cukup mewakili realitas lapangan secara menyeluruh,” jelas Wakil Wali Kota.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat bahwa prevalensi stunting di Kota Cirebon justru naik dari 17% pada 2022 menjadi 19,9% pada tahun 2023. Kenaikan ini tentu memunculkan kekhawatiran.

“Hal ini menyadarkan kita bahwa masih terdapat persoalan struktural yang belum kita tuntaskan, baik dalam hal edukasi keluarga, akses terhadap gizi yang cukup, kualitas air bersih, maupun layanan kesehatan dasar yang inklusif,” tuturnya.

Lihat Juga :  Mendukbangga Lantik Dadi Ahmad Nahkodai Kaper BKKBN Jabar

Wakil Wali Kota menyampaikan bahwa penanganan stunting tidak hanya bertumpu pada aspek ekonomi semata, namun juga menyentuh soal kesadaran dan pengetahuan. Ia mengingatkan bahwa banyak keluarga yang secara ekonomi mampu, tetapi tidak memiliki cukup pemahaman mengenai gizi seimbang, pentingnya ASI eksklusif, serta sanitasi yang layak.

“Dalam hal ini, perempuan memegang peran yang amat sentral. Ibu adalah mata air pengetahuan pertama bagi anaknya. Ia adalah penjaga kehidupan sejak awal,” ujarnya.

Oleh karena itu, program pemberdayaan perempuan harus menjadi bagian penting dalam strategi penurunan stunting. Dengan perempuan yang berdaya, keluarga akan memiliki kekuatan yang utuh untuk menciptakan generasi unggul. (Why)

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleIJTI CIrebon Raya Dukung Pemkab Indramayu Sita Graha Pers
Next Article Cakra Khan Meriahkan Malam Puncak Hari Jadi ke-598 Cirebon

Related Posts

HUT ke-61, Golkar Kabupaten Cirebon Tebar Ribuan Paket Sembako

Tuesday, 30 September 2025 Utama

Lapak Akan Digusur Pemprov Jabar, PKL Jalan Kesambi Was-was

Tuesday, 30 September 2025 Utama

BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Peduli Lingkungan

Tuesday, 30 September 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.