Mediacirebon.id – Proyek strategis nasional pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang memicu keluhan warga Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Warga mengeluh lantaran rumahnya mengalami kerusakan akibat pengeboran proyek tersebut.
Iim, salah satu warga terdampak, menceritakan kejadian berawal dari suara getaran keras saat proyek pengeboran berlangsung. Disusul dengan retaknya lantai ruang tengah dan kamar tidur.
Bukan hanya itu, air bercampur lumpur berwarna coklat merembes ke lantai hingga menggenangi rumah
“Rumah saya penuh lumpur, keluarga saya terganggu, ini benar-benar merusak rumah kami. Saya masih trauma kalau terdengar suara getaran lagi dari proyek itu,” kata Iim dengan nada cemas, Selasa (8/7/2025).
Kehadiran lumpur ini membuat aktivitas keluarga Iim lumpuh. Mereka terpaksa membersihkan rumah berkali-kali agar bisa beraktivitas kembali.
“Kami tidak bisa tidur dengan tenang, khawatir lumpur keluar lagi. Anak-anak juga jadi takut,” tambah Iim.
Sementara itu, Sekretaris Desa Tegalgubug, Hadi Syafruddin, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut bukan kali pertama warga mengeluhkan dampak pengeboran proyek pipa gas nasional ini.
“Memang sebelumnya juga pernah muncul lumpur saat pengeboran. Warga sempat khawatir, tapi setelah dijelaskan pihak proyek, mereka memahami kalau hal ini bisa terjadi,” jelas Hadi.
Meski demikian, Hadi menegaskan pihak desa mendukung langkah warga yang menuntut kejelasan dan ganti rugi atas kerusakan yang dialami.
Hadi menyebut pihak pengelola proyek telah melakukan pertemuan dengan warga dan berjanji akan melakukan survei ke rumah-rumah terdampak untuk mencatat kerusakan dan menghitung potensi kerugian.
“Nanti akan dibuat kesepakatan kapan ganti rugi diberikan dan berapa nilainya, yang jelas warga ingin kepastian dan penanganan cepat,” kata Hadi.
Hadi juga meminta pihak proyek untuk melakukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terus terulang selama pembangunan jalur pipa gas berlangsung di wilayah Desa Tegalgubug. (Aap)