Mediacirebon.id – Dalam kehidupan tentu akan ada masa perubahan. Sama seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kita yang mana makin hari mengalami perkembangan zaman baik itu dalam bidang teknologi, moral, pergauan, pendidikan dan lain sebagainya. Perubahan yang mana akan terjadi seiring berjalannya waktu. Jika seseorang yang tidak dapat mengikuti perkembangan maka akan menjadi individu yang tertinggal. Era globalisasi merupakan era dimana seluruh manusia harus dapat mengikuti pesatnya perkembangan zaman agar dapat berjalan setara dengan perkembangan negara bagian yang lain.
Perubahan dari zaman ke zaman khususnya pada era globalisasi tentu menciptakan dampak baik dengan adanya teknologi yang dapat membantu dalam pelaksanaan segala aspek kehidupan. Dengan kemajuan teknologi masyarakat dapat dengan mudah bertukar kabar dengan masyarakat yang lain. Namun disamping dampak baik yang diciptakan, era globalisasi ini juga dapat menjadi sebuah kabar buruk bagi masyarakat jika masyarakat tidak dapat memfilter perkembangan yang terjadi.
Perlu adanya filter secara cerdas dalam menangkap perubahan di era globalisasi. Masyarakat harus dapat memilah dan memilih hal baik yang perlu ditanamkan dan hal buruk yang harus di hindari. Khususnya kaum milenial yang tidak tabu lagi dengan kehadiran teknologi berbentuk media komunikasi berupa HP, dan media komunikasi lainnya. Jika generasi muda Indonesia tidak dapat memfilter, maka generasi muda Indonesa akan dengan mudahnya terseret hal negatif yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi ini.
Indonesia telah menempuh 78 tahun masa dimana telah lepasnya dari masa penjajahan bangsa yang merenggut kemakmuran hidup masyarakat Indonesia. Dimana pada masa itu pembela bangsa Indonesia rela darahnya tumpah demi kemerdekaan Indonesia. Pada saat ini, setelah terlaksananya mimpi bangsa Indonesia yaitu merdeka, Indonesia dituntut untuk dapat dengan konsisten mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan menanamkan nilai-nilai normativ dan menanamkan jiwa nasionalisme yaitu dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang merupakan suatu kepercayaan dan dianggap sebagai satu-satunya ideologi yang tepat untuk menjalankan sistem kenegaraan negara Indonesia. Mengapa harus Pancasilayang dijadikan ideologi negera Indonesia? Karena Pancasila sudah sangat sesuai dengan kepribadia Indonesia, sama halnya dengan agama islam yang menjadikan al-qur’an sebagai kitab sucinya maka Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negaranya. Sangat sederhana sebenarnya jika kita menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhkan segala larangan maka tidak akan mungkin ada permasalahan yang timbul seperti contohnya kasus terorisme, narkoba, pembunuhan dan masih banyak penyimpangan-penyimpangan lainnya. Karena permasalahan tersebut maka suatu negara diharuskan untuk memiliki dasar negara yang jika indonesia tidak menjadikan Pancasila sebagai dasar negaranya, mungkin indonesia akan mengalami perubahan menjadi negara lain dan bukan Indonesia.
Pancasila hadir ditengah-tengan bangsa Indonesia, dirancang sebagai dasar negara yang berfungsi sebagai sumber hukum normativ Indonesia. Pancasila hadir dengan tujuan dapat menjadi dasar penuntun prilaku masyarakat agar tidak melenceng dari norma yang ada. Dapat dilihat seiring berjalannya waktu banyak sekali generasi-generasi Indonesia yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang tentunya sangat melenceng dari nilai-nilai Pancasila.
Seiring berjalannya waktu, dalam kehidupan sekarang ini, nilai-nilai pancasila tergerus oleh perkembangan teknologi, bahkan kaum milenial pun tidak mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pada sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia”. Sebagai contoh, dari sini dapat kita lihat bahwa masyarakat mulai menjauh dari nilai kemanunggalan hidup, dan individu menikmati perkembangan teknologi yang salah satunya mendominasi perubahan sikap manusia yaitu adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat di negara Indonesia, di era 4.0 perkembangan ini tidak terlepas dari nilai-nilai budaya dan agama, dengan adanya budaya luar sudah mulai masuk dan memimpin milenial untuk mengikuti tren budaya eksternal ini. kuam milenial saat ini seperti dengan bangganya mengimplementasikan pergaulan budaya luar tanpa memandang nilai-nilai pancasila.
Generasi muda Indonesia sangat membutuhkan kepekaan akan pentingnya penanaman nilai-nilai pancasila agar kehidupan generasi muda Indonesia berjalan di koridor norma yang tepat. Terkadang generasi muda Indonesia dengan bangganya mengagung-agungkan kebudayaan luar negeri yang kemudia tanpa pertimbangan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya penanaman nilai-nilai pancasila dapat diterapkan an diajarkan melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan manapun.
Didalam pendidikan Pancasila sangatlah wajib diterapkan tentunya di jenjang pendidikan yaitu mulai dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi. Pendidikan pancasila akan menjadi sebuah nilai yang terkandung di dalam jati diri manusia, sebagaimana yang telah menerapkan dan mengamalkannya, maka dari itu pentingnya pendidikan Pancasila bagi generasi muda maupun masyarakat umum yang hidup dizaman sekarang ini, karena banyak sekali yang tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila terutama di kalangan milenial yang sudah tercampur dengan kebudayaan barat, dalam jiwa sosialnyapun sudah mulai berkurang terkait dengan adanya teknologi,manusia lebih sibuk dengan dunia mayanya sementara berinteraksi atar sesama sudah mulai jarang dilakukan.
Perkembangan di era modernitas yang semakin meningkat dan teknologi yang tersedia telah mengakibatkan setiap negara tidak lagi mengenal dimensi perbatasan yang terbuka dan bergantung. Begitu banyak perubahan, hal ini sangatlah rumit dan pasti akan berdampak besar bagi satu generasi di Indonesia. Dengan berkembangnya globalisasi dan teknologi, beberapa perubahan dampak negatif yang dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial antara lain adalah gelombang arus globalisasi yang menyebabkan kaum milenial menunjukkan kemajuan yang tidak terbatas (liberalisme) yang membuat mereka bebas tanpa adanya hubungan apapun yang menimbulkan kurangnya rasa memiliki dan terkikisnya jawa nasionalisme.Pengaruh selanjutnya yaitu dimana generasi milenial lebih memilih produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri. Hal ini karena adanya suatu pemikiran konsep bahwa perbelanjaan di luar negeri itu lebih sesuai zaman dibandingkan perbelanjaan di dalam negeri. Dan dampak yang mencerminkan penyelewengan nilai pancasila yaitu sikap individualis dimana arus globalisasi menyebabkan semua orang lebih mementingkan diri mereka dibandingkan orang lain.
Begitu banyaknya penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai Pancasila yang mana Pancasila diharapkan dapat menjadi jalan keluar bagi pelanggaran-pelanggaran hukum di Indonesia. Generasi muda yang diharapkan menjadi generasi yang dapat merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik tentunya harus mempunyai kepribadian dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila ini perlu diterapkan karena disamping makna mendalam dari butir Pancasila, Pancasila juga sebagai identitas bangsa Indonesia yang mana diharapkan juga akan menjadi kepribadian generasi milenial bangsa Indonesia. Urgensi dari penerapan nilai-nilai Pancasila ini tentunya bertujuan untuk membentuk generasi Indonesia agar dapat lebih mencintai Indonesia dan berprilaku seseuai dengan norma yang terkandung pada Pancasila. Hal ini dapat diterapkan dan ditanamkan melalui pembalajaran mendalam mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di segala jenjang pendidikan.
Penulis: Emilia najiyah
Mahasiswa Semester 3 Tadris Biologi
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
SUMBER :
Deby Sabina, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari, Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya , Jurnal Pendidikan Tambusai: Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Safitri, A. O., & Dewi, D. A. (2021). Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya dalam Berbagai Bidang. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 3(1), 88-94. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1302
Daniar Asyari, Dini Anggraeni Dewi. “Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi”, Jurnal Pendidikan dan Konseling (PDK), 2021.
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/4035
https://bpip.go.id/berita/1035/1198/ideologi-pancasila-di-era-milenial.html
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jiip/article/view/1634/1082