Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Urgensi Penanaman Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial
Opini

Urgensi Penanaman Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial

Saturday, 20 May 2023
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
: Emilia najiyah Mahasiswa Semester 2 Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. (Foto/ Ist)
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Dalam kehidupan tentu akan ada masa perubahan. Sama seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kita yang mana makin hari mengalami perkembangan zaman baik itu dalam bidang teknologi, moral, pergauan, pendidikan dan lain sebagainya. Perubahan yang mana akan terjadi seiring berjalannya waktu. Jika seseorang yang tidak dapat mengikuti perkembangan maka akan menjadi individu yang tertinggal. Era globalisasi merupakan era dimana seluruh manusia harus dapat mengikuti pesatnya perkembangan zaman agar dapat berjalan setara dengan perkembangan negara bagian yang lain.

Perubahan dari zaman ke zaman khususnya pada era globalisasi tentu menciptakan dampak baik dengan adanya teknologi yang dapat membantu dalam pelaksanaan segala aspek kehidupan. Dengan kemajuan teknologi masyarakat dapat dengan mudah bertukar kabar dengan masyarakat yang lain. Namun disamping dampak baik yang diciptakan, era globalisasi ini juga dapat menjadi sebuah kabar buruk bagi masyarakat jika masyarakat tidak dapat memfilter perkembangan yang terjadi.

Perlu adanya filter secara cerdas dalam menangkap perubahan di era globalisasi. Masyarakat harus dapat memilah dan memilih hal baik yang perlu ditanamkan dan hal buruk yang harus di hindari. Khususnya kaum milenial yang tidak tabu lagi dengan kehadiran teknologi berbentuk media komunikasi berupa HP, dan media komunikasi lainnya. Jika generasi muda Indonesia tidak dapat memfilter, maka generasi muda Indonesa akan dengan mudahnya terseret hal negatif yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi ini.

Indonesia  telah  menempuh 78 tahun masa dimana  telah  lepasnya  dari  masa penjajahan bangsa yang merenggut kemakmuran hidup masyarakat Indonesia. Dimana pada masa itu pembela bangsa Indonesia rela darahnya tumpah demi kemerdekaan Indonesia. Pada saat ini, setelah terlaksananya mimpi bangsa Indonesia yaitu merdeka, Indonesia dituntut untuk dapat dengan konsisten mempertahankan kemerdekaan  Indonesia dengan menanamkan nilai-nilai normativ dan menanamkan jiwa nasionalisme yaitu dengan menanamkan  nilai-nilai  Pancasila.

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang merupakan suatu kepercayaan dan dianggap sebagai satu-satunya ideologi yang tepat untuk menjalankan sistem kenegaraan negara Indonesia. Mengapa harus Pancasilayang dijadikan ideologi negera Indonesia? Karena Pancasila sudah sangat sesuai dengan kepribadia Indonesia, sama halnya dengan agama islam yang menjadikan al-qur’an sebagai kitab sucinya maka Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negaranya. Sangat sederhana sebenarnya jika kita menjalankan apa yang  diperintahkan dan menjauhkan segala larangan maka tidak akan mungkin ada permasalahan yang timbul seperti contohnya kasus terorisme, narkoba, pembunuhan dan masih banyak penyimpangan-penyimpangan lainnya. Karena permasalahan tersebut maka suatu negara diharuskan untuk memiliki dasar negara yang jika indonesia tidak menjadikan Pancasila sebagai dasar negaranya, mungkin indonesia akan mengalami perubahan menjadi negara lain dan bukan Indonesia.

Lihat Juga :  Benarkah Pancasila Berjalan Apabila Mahasiswa Turun ke Jalan?

Pancasila hadir ditengah-tengan bangsa Indonesia, dirancang sebagai dasar negara yang berfungsi sebagai sumber hukum normativ Indonesia. Pancasila hadir dengan tujuan dapat menjadi dasar penuntun prilaku masyarakat agar tidak melenceng dari norma yang ada. Dapat dilihat seiring berjalannya waktu banyak sekali generasi-generasi Indonesia yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang tentunya sangat melenceng dari nilai-nilai Pancasila.

Seiring berjalannya waktu, dalam kehidupan sekarang ini, nilai-nilai pancasila tergerus oleh perkembangan teknologi, bahkan kaum milenial pun tidak mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pada sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia”. Sebagai contoh, dari sini dapat kita lihat bahwa masyarakat mulai menjauh dari nilai kemanunggalan hidup, dan individu menikmati perkembangan teknologi yang salah satunya mendominasi perubahan sikap manusia yaitu adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat di negara Indonesia, di era 4.0 perkembangan ini tidak terlepas dari nilai-nilai budaya dan agama, dengan adanya budaya luar sudah mulai masuk dan memimpin milenial untuk mengikuti tren budaya eksternal ini. kuam milenial saat ini seperti dengan bangganya mengimplementasikan pergaulan budaya luar tanpa memandang nilai-nilai pancasila.

Generasi muda Indonesia sangat membutuhkan kepekaan akan pentingnya penanaman nilai-nilai pancasila agar kehidupan generasi muda Indonesia berjalan di koridor norma yang tepat. Terkadang generasi muda Indonesia dengan bangganya mengagung-agungkan kebudayaan luar negeri yang kemudia tanpa pertimbangan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya penanaman nilai-nilai pancasila dapat diterapkan an diajarkan melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan manapun.

Didalam  pendidikan  Pancasila  sangatlah  wajib  diterapkan  tentunya di  jenjang pendidikan yaitu mulai dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi. Pendidikan pancasila akan menjadi sebuah nilai yang terkandung di dalam jati diri manusia, sebagaimana yang telah  menerapkan  dan  mengamalkannya,  maka  dari  itu  pentingnya  pendidikan  Pancasila bagi  generasi  muda  maupun  masyarakat  umum  yang  hidup  dizaman  sekarang  ini,    karena banyak  sekali  yang  tidak  menerapkan  nilai-nilai  Pancasila  terutama  di  kalangan  milenial yang  sudah  tercampur  dengan  kebudayaan  barat,  dalam  jiwa  sosialnyapun  sudah  mulai berkurang  terkait  dengan  adanya  teknologi,manusia  lebih  sibuk  dengan  dunia  mayanya sementara berinteraksi atar sesama sudah mulai  jarang dilakukan.

Lihat Juga :  Peran Teknologi Informasi Dalam Mitigasi Bencana Alam Di Indonesia

Perkembangan di era modernitas yang semakin meningkat dan teknologi yang tersedia telah mengakibatkan setiap negara tidak lagi mengenal dimensi perbatasan yang terbuka dan bergantung. Begitu banyak perubahan, hal ini sangatlah rumit dan pasti akan berdampak besar bagi satu generasi di Indonesia. Dengan berkembangnya globalisasi dan teknologi, beberapa perubahan dampak negatif yang dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial antara lain adalah gelombang arus globalisasi yang menyebabkan kaum milenial menunjukkan kemajuan yang tidak terbatas (liberalisme) yang membuat mereka bebas tanpa adanya hubungan apapun yang menimbulkan kurangnya rasa memiliki dan terkikisnya jawa nasionalisme.Pengaruh selanjutnya yaitu dimana generasi milenial lebih memilih produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri. Hal ini karena adanya suatu pemikiran konsep bahwa perbelanjaan di luar negeri itu lebih sesuai zaman dibandingkan perbelanjaan di dalam negeri. Dan dampak yang mencerminkan penyelewengan nilai pancasila yaitu  sikap individualis dimana arus globalisasi menyebabkan semua orang lebih mementingkan diri mereka dibandingkan orang lain.

Begitu banyaknya penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai Pancasila yang mana Pancasila diharapkan dapat menjadi jalan keluar bagi pelanggaran-pelanggaran hukum di Indonesia. Generasi muda yang diharapkan menjadi generasi yang dapat merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik tentunya harus mempunyai kepribadian dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila ini perlu diterapkan karena disamping makna mendalam dari butir Pancasila, Pancasila juga sebagai identitas bangsa Indonesia yang mana diharapkan juga akan menjadi kepribadian generasi milenial bangsa Indonesia. Urgensi dari penerapan nilai-nilai Pancasila ini tentunya bertujuan untuk membentuk generasi Indonesia agar dapat lebih mencintai Indonesia dan berprilaku seseuai dengan norma yang terkandung pada Pancasila. Hal ini dapat diterapkan dan ditanamkan melalui pembalajaran mendalam mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di segala jenjang pendidikan.

Penulis: Emilia najiyah

Mahasiswa Semester 3 Tadris Biologi

IAIN Syekh Nurjati Cirebon

SUMBER :

 

Deby Sabina, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari, Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya , Jurnal Pendidikan Tambusai: Vol. 5 No. 3 (2021): 2021

Safitri, A. O., & Dewi, D. A. (2021). Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya dalam Berbagai Bidang. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 3(1), 88-94. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1302

Daniar Asyari, Dini Anggraeni Dewi. “Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi”, Jurnal Pendidikan dan Konseling (PDK), 2021.

https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/4035

https://bpip.go.id/berita/1035/1198/ideologi-pancasila-di-era-milenial.html

https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jiip/article/view/1634/1082

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleTantangan dan Peluang di Era Globalisasi dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Pancasila
Next Article Globalisasi Media Terhadap Nilai Pancasila Dikalangan Masyarakat

Related Posts

Pemuda Indramayu Masuk 200 Dai Muda Terbaik Kemenag RI

Wednesday, 13 August 2025 Opini

Prodi Taswauf dan Psikoterapi FAI UMC studi lapangan ke Dinas Sosial Kota Cirebon

Monday, 20 January 2025 Opini

Pencitraan Politik: Trik Menggelitik Pemicu Konflik?

Friday, 27 December 2024 Opini
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.