Mediacirebon.id – Data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A)pada tahun 2022, angka perceraian mencapai 7.571 kasus dan dispensasi perkawinan sebanyak 483 anak.
“Sebagian besar anak meminta dispensasi perkawinan karena sudah hamil diluar nikah, sehingga pengadilan agama memberikan dispensasi. Kemudian, angka perceraian didominasi sebabkan faktor ekonomi,” jelas Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, Selasa (30/5/2023).
Tak dipungkiri sambung Eni, setiap tahun, angka perceraian dan dispensasi perkawinan terus meningkat. Oleh sebab, itu pihaknya membentuk tim Gerakan Bersama Cegah Perceraian (Geber Ceper) untuk mencegah hal tersebut.
“Mudah-mudahan, dengan adanya inovasi dari kita, Gerakan Bersama Cegah Perceraian, mudah-mudahan angka kasusnya menjadi turun,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih mengungkapkan, Pemkab Cirebon memandang serius persoalan ini. Terlebih akan berdampak pada psikologi anak dan keluarga.
“Dari keluarga itulah akan lahir kebiasaan-kebiasaan dan perilaku positif dari anggotanya, untuk melakukan konsolidasi dan komunikasi. Sehingga peran keluarga begitu besar dalam membangun suatu bangsa,” kata Ayu
Maka untuk memecahkan persoalan, dibutuhkan koordinasi dan komitmen bersama antara pemerintah, pemangku kepentingan terkait di masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan keluarga.
“Masalah dan dinamika kekerasan terhadap perempuan, anak dan penelantaran adalah agenda yang penting untuk segera dituntaskan di daerah. Terlebih, melihat angka perceraian dan dispensasi perkawinan di Kabupaten Cirebon yang sangat signifikan,” sambungnya.
Menurutnya, melalui program Geber Ceper ini dan koordinasi lintas sektor terkait, diharapkan menjadi langkah baik dalam menuntaskan dan menekan jumlah perceraian di Kabupaten Cirebon.
“Saya mengajak semua untuk dapat bersinergi dalam mendukung pembangunan ketahanan keluarga, dalam hal mencegah peningkatan angka perceraian di Kabupaten Cirebon. Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat tercipta. (Why)