Mediacirebon.id – Sejak diresmikan 21 Juli 2025 lalu, Koperasi Merah Putih (KMP) di Kota Cirebon belum beroperasi. KMP di Kota Cirebon terkendala jenis usaha yang akan dijalankan. Sementara setiap daerah memiliki potensi yang beragam.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan, pengurus KMP masih bingung memilih jenis usaha. Pemkot sendiri menyarankan KMP menggali potensi usaha yang berkaitan dengan mengelola persampahan.
“Salah satu yang kami sarankan usaha pengelolaan sampah, karena potensinya cukup menjanjikan,” ujar Iing kepada wartawan, Senin (4/7/2025)
Masih kata Iing, di sejumlah kelurahan sudah memiliki.bank sampah. Hasil yang diperoleh mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi volume sampah. Jika dikembangkan melalui KMP, dia yakin dampaknya lebih optimal.
“Usaha pengelolaan sampah ini banyak mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Tinggal bersinergi dengan pengelola bank sampah agar bisa berjalan dengan baik,” jelas Iing.
Dia mengakui, setiap wilayah memiliki potensi usaha yang berbeda-beda. Terlebih jenis usaha menjadi modal utama bank Himbara mengucurkan anggaran untuk KMP. Jika tidak sesuai, anggaran yang diberikan tidak maksimal..
“Unit usaha tidak selalu simpan pinjam, namun bisa ke usaha lain dengan harapan memberikan dampak bagi masyarakat,” jelasnya.
Bank Himbara lanjut Iing, akan mengglontorkan anggaran setelah hasil audit. Maksimal anggaran yang diglontorkan Rp 3 miliar, Itupun menyesuaikan potensi usaha KMP. Jika hasil audit tidak memenuhi maka anggaran tidak akan turun.
“Oleh sebab itu kami akan memberikan pelatihan kepada pengurus KMP bisa menggali potensi usaha di setiap wilayah,” tuturnya.
Iing mengungkapkan bahwa tidak ada target dari pusat KMP bisa beroperasi. Namun pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada pengurus agar bisa segera menjalankan program pemerintah ini.
“Target memang tidak ada tapi secepatnya bisa segera beroperasi setelah diresmikan,” ujarnya. (Why)
