Mediacirebon.id – Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang sekolah mengadakan study tour berdampak pada menurunnya pendapatan po bus. Bahkan order yang sudah dipesan terpaksa dibatalkan.
Dalam Surat Edaran bernomor 6685/PW.01/SEKRE ini mengatur terkait kegiatan perpisahan peserta didik di tingkat SMA/SMK/SLB se-Jabar tahun 2025. Surat edaran itu melarang sekolah melakukan study tour ke luar provinsi.
Salah satu po bus yang berdampak adalah Tifanha di Jalan Fatahilah, Blok Kavling Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Po Bus Tifanha Irfan Firmansyah mengatakan, sejak ada kebijakan itu orderannya menyusut 40 persen.
“Ya jelas berkurang karena banyak yang membatalkan,” ujarnya kepada wartawan.
Tercatat di bulan April dan Mei Po Bus Tifanha mendapat 30 orderan. Namun 10 orderan meminta pembatalan. Bukan hanya itu uang DP yang sudah diberikan harus dikembalikan.
“Ya kami pasrah kalau kondisinya sudah begini. Biasanya tahun lalu ramai order, sekarang banyak yang dibatalkan,” ujarnya.
Sepuluh order yang dibatalkan berasal dari sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon. Sedangkan 30 order yang masih dipesan berasal dari corporate dan masyarakat yang akan berziarah wali songo.
“Hanya orderan dari sekolah yang batal, kalau lainnya tetap berjalan,” katanya
Dia berharap kebijakan tersebut fleksibel. Karena saat ini po bus bergantung dari perjalanan wisata, salah satunya study tour yang diadakan sekolah. “Kalau penumpang sepi, yang lumayan itu dari pariwisata,” katanya. (Aap)