Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Rembuk Stunting 2023, Target Stunting Turun 14 persen
Serba Serbi

Rembuk Stunting 2023, Target Stunting Turun 14 persen

Wednesday, 15 March 2023
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Rembuk stunting tahun 2023 di di Ballroom Grage Grand Bussiness dibuka Wakil Wali Kota Cirebon. (Foto: ist)
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon mengadakan Rembuk Stunting Kota Cirebon tahun 2023 di Ballroom Grage Grand Bussiness, Rabu (15/3/2023).

Dalam Rembuk Stunting, seluruh perangkat daerah berkomitmen melakukan pencegahan stunting di Kota Cirebon. Dengan target 2024 angka stunting turun 14 persen.

Dalam kesempatan tersebut, Dinkes menyerahkan penghargaan dari Wali Kota Cirebon, kepada Puskesmas Pesisir dan Kecamatan Lemahwungkuk atas capaian kinerja dengan penurunan angka prevelensi stunting tertinggi.

Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk. Bukan hanya penghargaan, perangkat daerah juga menandatangani komitmen bersama pencegahan stunting.

Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan, tingkat prevalensi stunting masih tinggi. Oleh sebab itu perlu segera diatasi bersama oleh semua pihak.

Lihat Juga :  Lahan Sentiong di Wanacala Milik Pemerintah

“Kunci pencegahan dan penangan kasus stunting adalah 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Upaya yang dilakukan yaitu melalui intervensi gizi spesifik, maupun intervensi sensitive,” kata Eti usai membuka Rembuk Stunting Kota Cirebon tahun 2023, di Ballroom Grage Grand Bussiness, Rabu (15/3/2023).

Selain itu, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kelurahan bersama petugas kesehatan dari puskesmas untuk melakukan pendataan bayi dan balita yang berpotensi stunting. Data itu akan menjadi acuan Pemda Kota Cirebon dalam mengintervensi program.

“Jika berbasis data, kami mudah melakukan intervensi program sehingga tepat sasaran,” ungkapnya.

Eti berharap, intervensi tidak hanya dilakukan di sektor kesehatan, namun di sektor lainnya juga. Seperti pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang bergizi, dan kepedulian masyarakat.

Lihat Juga :  Libur Nataru, Goa Sunyaragi Diserbu Wisatawan

“Karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi oleh sektor non kesehatan,” ujar Eti.

Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty mengungkapkan, Rembuk Stunting 2023 bertujuan untuk meningkatkan aksi konvergensi yang melibatkan seluruh pihak. Dengan tujuan menyamakan persepsi dalam pencegahan stunting.

“Bersama-sama menganalisa, mengevaluasi program yang telah berjalan dan menentukan rencana ke depan,” kata Maria.

Dengan target 2024 angka stunting di Kota Cirebon 14 persen, sejauh ini pihaknya mengapresiasi peran TPPS yang telah bekerja optimal, sehingga angka stunting pada tahun 2022 menurun dari 30 persen menjadi 17 persen. (Why)

Dinkeskotacirebon Rembukstunting
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleViral, Ibu Suruh Anak Mengemis di Alun-alun Kuningan
Next Article HUT ke-104 Damkar, DPKP Targetkan Zero Accident

Related Posts

Bupati Cirebon Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan

Monday, 10 November 2025 Serba Serbi

‎Kabupaten Cirebon Ditetapkan Sebagai Kota Wakaf 

Friday, 7 November 2025 Serba Serbi

‎Bupati Imron Dorong Budaya Inovasi Sejak Dini, Mulai dari Sekolah ‎

Wednesday, 5 November 2025 Serba Serbi
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.