Mediacirebon.id – Dua sungai di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon yakni Sungai Benda dan Sungai Kalilunyu kerap meluap saat hijan besar. Kondisi diperparah saat daerah hulu mengalami hal serupa.
Warga khawatir dua sungai ini memperparah abrasi di sepadan sungai. Pasalnya, belum lama ini telah terjadi longsor akibat terkikisnya bibir sungai.
Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon, Een Rusmiyati memohon kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk segera mengatasi masalah banjir di kedua sungai di wilayah Argasunya tersebut.
“Normalisasi harus segera dilakukan, jangan sampai ada lagi korban jiwa baru beraksi,” katanya kepada wartawan, Senin (20/1/2025)
Ia menjelaskan, ketika musim penghujan tiba, kedua sungai tersebut mendapat kiriman dari sungai hulu di Kuningan.
Bahkan, pada akhir tahun 2024 pernah memakan korban anak-anak saat bermain di Sungai Kalilunyu.
“Sungai Kalilunyu tiba-tiba meluap dengan arus deras, seperti banjir bandang. Bocah usia 10 tahun sedang main, tiba-tiba hanyut kebawa arus,” ujar Een.
Een menambahkan, tebing di bibir sungai Kalilunyu pun pernah mengalami longsor pada awal tahun 2025 ini.
Menurutnya, kejadian itu membuat warga cemas karena lokasi kejadian hanya berjarak 3 meter dari pemukiman warga setempat.
Serupa dengan Sungai Kalilunyu, Sungai Benda pun mengancam keselamatan warga sekitar. Mengingat pinggiran sungai tersebut sudah mengalami erosi.
Sebagai penduduk setempat, ia menyebut sebanyak 20 rumah di pinggiran Sungai Benda terancam ambruk karena mengalami erosi.
Tanah pinggiran sungai tersebut tergerus akibat gempuran gelombang deras air kiriman dari hulu.
Karena itu, dia berharap kepada BBWS dan pemerintah daerah untuk melakukan penanganan yang serius demi keselamatan warga setempat.
“Saya berharap kepada BBWS segera melakukan penanganan kepada dua sungai di Argasunya itu. Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Kami pun sudah meminta agar pinggiran sungai dibronjong agar mencegah erosi,” terang Een.